Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Andika Perkasa?

3 November 2021   20:10 Diperbarui: 3 November 2021   20:44 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andika dan Jokowi. Foto: Viva.co.id

Menyambut Rizieq Shihab yang kabur ke Arab dan pulang. Bagaimana keluarga besar militer ternyata banyak yang menjadi pemuja pengaku imam besar ini. Ingat, ini  bukan soal benci atau karena sosok agamanya. Namun bagaimana ia beragama dan berpolitik secara tidak semestinya.

Ideologi itu menjadi penting. Bagaimana bisa negara yang sudah ada ideologi mapan, mau diganti dengan paham yang bisa merusak dinamika hidup bersama. Sikap pemimpin terutama Panglima TNI sangat penting. Tentu saja ini tidak mengatakan KSAL dan KSAU tidak memiliki kepedulian mengenai aksi perongrongan ideologi negara ini. Tentu tidak.

Suka atau tidak, keberadaan AD itu sangat dekat dengan masyarakat. Karena berkaitan  kinerja, teritori, dan juga keberadaan AD yang sangat gemuk karena puluhan tahun negara dalam kendali militer, angkatan darat lagi. Ini belum ada reformasi untuk mengatasi atau membuat perimbangan.

Mantan, atau pensiunan dari matra darat pula yang paling banyak memanaskan suhu perpolitikan dan isu-isu strategis nasional. Mulai jenderal penuh, jenderal hadiah, pun sekelas mayor pun ribet. Ada Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI, ada Prabowo, mantan Danjen Kopasus dan Pangkostrad, ada pula AHY yang masih ramai berebut dengan Mantan Panglima TNI Moeldoko.

Hampir sepi mantan AL atau AU yang riuh rendah dalam percaturan politik kelas wahid. Ini tentu perlu penanganan yang sangat bijaksana. Keberadaan Andika Perkasa jauh lebih mudah, cair, dan leluasa di dalam "menenangkan" para purnawirawan yang getol menggunakan banyak isu untuk mendeskreditkan pemerintah.

RUU Ciptakerja,  RUU KPK yang baru, aksi September, banyak digawangi eksAD. Tidak masalah sebenarnya bagi pemerintah, karena fokusnya adalah bekerja, namun menjadi ribet ketika energi menjadi habis terkuras dan juga waktu yang terbuang untuk menghadi aksi dan narasi ngaco mereka-mereka ini.

Surpres ini tidak akan ada yang menolak dengan sangat ekstrem kemudian batal perlu pengajuan nama baru. Sama sekali tidak akan ada. Paling-paling sok kritis dengan memberi banyak catatan akan dilakukan oleh Demokrat kecil kemungkinan PKS. Mereka sih caper saja dan biar dilihat bahwa mereka kritis dan peduli, padahal sama sekali tidak demikian.

Artinya sangat terbuka kemungkinan Andika Prakasa menjadi Panglima TNI yang baru.  Selamat bekerja Jenderal Andika Perkasa. Layak ditunggu dan sangat menarik adalah pengganti KSAD yang lowong. Jenderal bintang tiga dan dua senior juga mungkin menjadi KSAD.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun