Pikiranrakyat.com
Golkar Melamar Ganjar, dan yang Terlanggar OTT
Golkar bermanuver dengan menyatakan siap "menampung" Ganjar. Ini strategi politik yang sangat cerdik, menanggapi sikap PDI-P yang banyak dipersepsikan mempersulit Gubernur Jawa Tengah itu. Hal yang wajar karena sikap dan pernyataan Puan beberapa bulan lalu, kemudian pane baliho ketua DPR itu.
Respon yang cerdk karena baru saja Hasto selaku Sekjen PDI-P mengeluarkan ancaman bagi kader yang menyebut apalagi mendukung capres untuk 24. Setali tiga uang dengan pernyataan Mega beberapa waktu lalu, soal capres itu hak prerogatif ketua umum, sebagaimana mandat konggres. Logis, normatif, dan tidak ada yang aneh.
Politik itu seni, permainan, dan strategi. Semakin pihak rival tidak paham dan terkecoh, berarti sangat cerdik dan itu tingkat tinggi. Hal yang wajar, saling bersiasat untuk mendapatkan kursi dan kemenangan dalam pemilu. Itu kan tujuannya berpolitik.
Nah, bagaimana potensi Golkar dengan Ganjar.
Jika seperti yang dinyatakan netizen, Aerlangga dengan Ganjar, rugi Ganjar, karena ia sudah ada di papan atas dalam semua hal survey. Tidak jarang mengungguli Prabowo yang sudah bertahun-tahun memang masuk papan atas untuk itu. Justru aneh kalau posisi Ganjar pada urutan kedua atau wakil.
Ganjar jauh lebih pas dan layak, berdasar hasil survey di atas ketum Golkar itu. Realistis dan juga memang lebih memasyarakat Ganjar dari pada Aerlangga. Kedudukan dan jabatannya berbeda dan itu memang lebih dekat pada publik si Ganjar.
Itu akan terjadi, Ganjar ada posisi bakal calon presiden jika bersama PDI-P, bukan menjadi tamu usungan Golkar. Lebih banyak pertimbangan kala Ganjar tanpa partai. Mengapa demikian?
Gerbong PDI-P tidak akan solid mendukung bukan Ganjar. Siapapun calonnya tidak cukup mampu menahan laju dukungan pada Ganjar. Sangat terbuka dukungan partai-partai lain untuk ikut gerbong ini. Â Tetapi ada beberapa catatan.