Beberapa isu menguar Sabtu Malam, ada yang mengatakan dana logistik dibawa lari oleh koordinator acara. Namanya juga isu, bisa benar bisa juga salah. Toh bisa saja demikian. Tidak aneh.
Lebih masuk akal lagi, adalah dedengkot politik jalanan sudah ada di dalam bui. Siapa yang tidak kenal dengan Munarman dan Rizieq Shihab kala ada aksi jalanan. Apapun temanya, tetap dua orang itu aktornya.
Rizieq dengan segala daya penaruh agitasinya sangat menjanjikan untuk menarik massa. Ia piawi untuk membakar semanat juang laskar politik jalanan. Lihat saja ketika ia menjadi motor demo melengserkan Ahok.
Munarman. Ia tidak memiliki kemampuan orasi dan agitasi sekelas Rizieq Shihab, namun ia  yang memiliki jaringan ke atas dan ke bawah. Mengumpulkan massa itu kepiawaian Munarman.
Kala keduanya sudah tidak bisa lagi, dan belum ada pengganti yang sepadan, semua terkendali. Ini tentu dibaca dengan baik oleh intelijen dan membiarkan Presiden Jokowi malam-malam sidak demi mengetahui keadaan di lapangan secara nyata.
Ketenangan Jokowi ini juga membuat warga ikutan tenang. Tidak panik, karena pemimpinnya saja bisa bersikap dengan sangat wajar, tidak akan terjadi apa-apa, dan semua dalam kendali pemerintah yang sah.
Sikap yang sama ini sudah melemahkan mental rival politiknya yang hendak  mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Suka atau tidak rencana lain tidak mereka pikirkan. Semua dianggap sudah akan terjadi, sebagaimana mereka pikirkan.
Ketenangannya membawa aura positif bagi keadaan bangsa dan negara. Yang lebih mendasar dan penting sudah ditangani oleh Presiden Jokowi, artinya benar-benar ada untuk bekerja.
Ada yang berbicara apapun, itu bukan porsi Jokowi untuk didengarkan dan dijadikan perhatian. Â Fokusnya adalah kerja, kerja, dan kerja. Semua dilakukan dengan konsisten dan demikian adanya.
Pandemi ini bukan semata keprihatinan dan keadaan serta tanggung jawab pemerintah saja. Seluruh elemen anak bangsa harus terlibat dan taat dengan apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah. Mengapa kudu taat pemerintah?
Pemerintah memiliki instrumen super lengkap dan itu ada dalam naungan UU. Tidak akan ada pemerintah yang mau menyengsarakan rakyatnya. Rekam jejak Jokowi juga tidak demikian.