Johnny Plate dan Persembahan Dunia Digital Indonesia
Presiden Jokowi, waktu menjadi capres dan debat, ia menyatakan bagaimana potensi dunia perdagangan digital kita sangat besar. Ini adalah peluang. Ke depan pola hidup manusia berubah menjadi daring.
Penduduk Indonesia termasuk sangat besar. Pengguna internet terbesar pula. menurut hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara  Jasa Internet Indonesia  (APJII) pada periode  2019, kuartal II/2020, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 23.5 juta atau 8.9% dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Tentu saja dengan adanya pandemi ini, angka pengguna internet jauh akan lebih tinggi dari angka tersebut. Adanya keadaan yang mmbuat orang untuk lebih aman di rumah. Jelas pendidikan saja hampir seluruhnya dari rumah, itu perlu yang namanya internet untuk bisa terhubung satu sama lain.
Kini, saat-saat ini, keadaan duka hampir setiap saat terdengar. Karena keadaan orang jadi tidak akan bisa terhubung secara langsung. Ucapan, empati, dan dukungan mengalir deras dari media dan media sosial. Termasuk kadang upacara peringatan arwah pun bisa saling terhubung dengan leluasa karena adanya teknologi.
Infrastuktur sudah digeber dengan sangat baik. Johnny Plate telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Satleit sudah diluncurkan untuk menunjang itu. jaringan 5G di banyak kota sudah dimulai percepatan untuk membuat masyarakat lebih nyaman dan lebih puas dengan layanan internet.
Toh tidak ketinggalan, dengan pembangunan BTS di daerah terluar itu juga salah satu upaya untuk ikut membangun komunitas digital juga sampai pada daerah terjuh negeri. Mereka juga anak bangsa. Johnny Plate bekerja dengan relatif baik untuk semua lini kepentingan demi digitalisasi kehidupan bersama.
Infrastruktur itu penting. Pembangunan fisik, berupa satelit, jaringan, BTS itu memang sangat penting. Namun, ternyata Johnny Plate tidak melupakan sisi manusianya. Bagaimana manusia yang mampu mengoperasikan dan juga menggunakan internet dan dunia digital dengan mahir dan terdidik.
Pembangunan pendidikan itu penting. Nah, Johnny Plate mengembangkan dari sekolah tinggi menjadi universitas. Presiden Jokowi sudah setuju. Tidak hanya satu di Jogjakarta saja, namun akan juga dibangun di beberapa kota besar pusat pendidikan yang sudah kita kenal selama ini. Â
Institut Digital Nasional University adalah pengembangan dari Sekolah Tinggi Multimedia. Pada tahun 2022 tahun depan sudah siap untuk mendidik anak negeri dalam mengembangkan dan menciptakan talenta digital Indonesia.
Proyeksi yang memang sudah harus dilakukan, sehingga kita tidak ketinggalan dan hanya menjadi pasar atau penonton di tengah arus digitalisasi dunia yang demikian masif. Â Tidak boleh lagi terjadi demikian.
Pengguna media sosial kita mencapai 160 juta, penngguna internet 175 juta lebih, itu angka tahun 2020. Tentu sudah meningkat. Namun, apakah sudah produktif, atau hanya sekadar konsumtif, apalagi hanya mnebarkan hoax, berita tanpa dasar, dan seterusnya. Ini miris, jika melihat fenomena pada dunia media sosial kita.
Jangan sampai jaringan bagus, satelit keren, dan BTS di mana-mana, namun manusianya masih jadul. Jangan sampai dunia digital namun perilaku kita manual. Â Berdasar fakta yang ada, dengan pendirian universitas digital, tentu banyak berharap akan lebih bagus ke depannya.
Institut Digital Nasional University tentu menjadi harapan besar agar dunia digital kita lebih mampu bersaing dalam hal inovasi dan kreatifitas. Selama ini hanya informal dan nonformal, kursus, seminar, dan palatihan. Kini menjadi lembaga dan ahli yang formal.
Semua lini kepentingan sudah tersedia dengan lengkap. Instrumen pendukung dan perlindungan juga sudah tersedia. Negeri kita sudah mumpuni menjadi negara digital, tidak kalah dengan negara lain. Tidak semata menjadi pasar dan penonton di tengah ingar bingar dunia digital global.
IDN_U akan memiliki empat sekolah yang dipimpin empat dekan, yaitu Sekolah Komunikasi Digital, Sekolah Bisnis dan Platform Digital, Sekolah Pasca Sarjana Kominfo, dan Sekolah Kebijakan dan Regulasi Digital.
IDN-U akan memiliki tenaga pendidik sebanyak 70 persen dari kalangan praktisi atau ahli, sedangkan sisanya dari akademisi. Format pendidikannya pun memiliki jenjang kurikulum dari tingkat dasar, menengah, dan lanjutan. Liputan6.com
Terima kasih dan salam
Referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H