Proyeksi yang memang sudah harus dilakukan, sehingga kita tidak ketinggalan dan hanya menjadi pasar atau penonton di tengah arus digitalisasi dunia yang demikian masif. Â Tidak boleh lagi terjadi demikian.
Pengguna media sosial kita mencapai 160 juta, penngguna internet 175 juta lebih, itu angka tahun 2020. Tentu sudah meningkat. Namun, apakah sudah produktif, atau hanya sekadar konsumtif, apalagi hanya mnebarkan hoax, berita tanpa dasar, dan seterusnya. Ini miris, jika melihat fenomena pada dunia media sosial kita.
Jangan sampai jaringan bagus, satelit keren, dan BTS di mana-mana, namun manusianya masih jadul. Jangan sampai dunia digital namun perilaku kita manual. Â Berdasar fakta yang ada, dengan pendirian universitas digital, tentu banyak berharap akan lebih bagus ke depannya.
Institut Digital Nasional University tentu menjadi harapan besar agar dunia digital kita lebih mampu bersaing dalam hal inovasi dan kreatifitas. Selama ini hanya informal dan nonformal, kursus, seminar, dan palatihan. Kini menjadi lembaga dan ahli yang formal.
Semua lini kepentingan sudah tersedia dengan lengkap. Instrumen pendukung dan perlindungan juga sudah tersedia. Negeri kita sudah mumpuni menjadi negara digital, tidak kalah dengan negara lain. Tidak semata menjadi pasar dan penonton di tengah ingar bingar dunia digital global.
IDN_U akan memiliki empat sekolah yang dipimpin empat dekan, yaitu Sekolah Komunikasi Digital, Sekolah Bisnis dan Platform Digital, Sekolah Pasca Sarjana Kominfo, dan Sekolah Kebijakan dan Regulasi Digital.
IDN-U akan memiliki tenaga pendidik sebanyak 70 persen dari kalangan praktisi atau ahli, sedangkan sisanya dari akademisi. Format pendidikannya pun memiliki jenjang kurikulum dari tingkat dasar, menengah, dan lanjutan. Liputan6.com
Terima kasih dan salam
Referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H