Merasa diri benar, tanpa mau tahu pihak lain juga ada potensi kebenaran. Asumsi pihak lain pasti salah membuat keadaan makin buruk. Lihat saja, hanya karena Haikal Hasan mengatakan Hamas provokasi di media di Indonesia, langsung mendapatkan sambaran dari sana. Padahal banyak data membuktikan itu benar adanya.
Menahan diri, mengurangi egoisme diri dan sepihak. Mau mendengarkan pihak lain, dan kemudian adanya menang-menang. Selalu berfikirnya mau mengalahkan pihak lain. Masalah yang akan selalu berulang dan tidak selesai-selesai.
Bersikukuh hanya pada pedoman, klaim, dan dasarnya sendiri. Kedua kubu yang sama, akan membentur tembok, susah untuk bisa menyatu. Padahal belum tentu demikian, jika mau duduk bersama dan menemukan titik temu yang sama-sama menguntungkan.
Persatuan, bukan malah permusuhan, sinergi, bukan malah bersaing, ini yang menjadi penting dan mendasar. Ketika tujuan satu, semua bergerak menuju pada tujuan yang sama, tinggal menunggu hasil.
Jangan harap bisa mendapatkan hasil baik, ketika masing-masing mengandalkan ego. Bisa jadi nantinya pemenang ini akan diserbu bagian yang merasa tidak terakomodasi. Atau yang menang menindas yang mendukung jika fokusnya adalah kekuasaan semata.
Ini jauh lebih baik untuk menyadarkan bangsa Palestina, dari pada ribut solidaritas, penggalangan dana, dan ujungnya tidak jelas. Bangsa ini sudah pernah mengalami, hampir dua kali kena kibul adu domba dan sikap saling curiga, usai menguat, kini mulai mereda, dan asli Kebangkitan Nasional kembali bergelora.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H