Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Novel Baswedan dkk, Tidak Lolos Uji Wawasan Kebangsaan Bukan Kiamat Lho

8 Mei 2021   11:37 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:41 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel Baswedan dkk, Tak Lolos Uji Wawasan Kebangsaan Bukan Kiamat  Lho

Menarik apa yang terjadi usai adanya sas sus 75 orang tidak lolos uji wawasan kebangsaan. Narasi ke mana-mana, dan pihak yang berkompeten pun masih diam, selai hanya lempar  bola ke pihak lain. Hal yang wajar, melihat siapa yang dihadapi.

Pihak-pihak di luar, ada mantan pimpinan KPK, media, bekas jubir, ICW, dan tentu saja orang dan kelompok yang itu-itu saja menyatakan lagi-lagi yang sama. Pelemahan. Opini yang copasan saja, mulai cicik buaya berjilid-jilid, revisi UU KPK, dewas KPK, ASN untuk pegawai KPK, dan pengulangan yang kadang menjengkelkan.

Di tengah Kejaksaan Agung yang sedang getol menguak megaskandal tanpa banyak narasi, eh KPK yang sedang terjun bebas dalam banyak aspek, lebih banyak bermain narasi. Beberapa hal yang laik dicermati adalah,

Kegagalan itu hal yang sangat lumrah. Lihat berapa puluh ribu calon mahasiswa ditolak di PTN setiap tahunnya. Atau berapa banyak cowok dan cewek  yang patah hati. Artinya, kegagalan itu ya bagian hidup.

Tidak lolos test wawasan kebangsaan dan tidak menjadi bagian KPK,  kan masih banyak lahan, mengapa harus repot dan seolah memaksakan diri untuk tetap bisa diakomodasi.

Pengabdian, ingat, jika memang menggunakan terminologi pengabdian, kan tidak hanya di KPK. Masih banyak tempat untuk itu. Jika orang tidak lolos dan dinarasikan sebagai upaya pembuangan, lha bagaimana para mahasiswa yang tidak diterima, karena memang kompentensinya tidak mencapai ambang batas.

Pendaftar CPNS juga ratusan ribu, yang diterima berapa? Hal yang normal seleksi itu, mengapa menjadi berbeda, ketika itu untuk KPK?

Integritas. Jika bicara integritas. Lha kebocoran sprindik, sas-sus jual beli kasus, dan tebang pilih juga bukan baru kali ini. Sejak lama banget. Apa kaitannya dengan test ini? Test  ini tidak berbicara mengenai integritas yang sangat sumir tetapi, ada parameter yang mereka tidak mampu menyelesaikan.

Berbicara integritas, namun malah ini, orang yang diuji berteriak kenceng, padahal penguji dan pihak yang berkepentingan, dalam hal ini lembaga KPK, belum bersuara. Ada apa?

Agama. Entah mengapa kog ditarik-tarik ke arah agama. Pertanyaan soal mau tidak membuka jilbab, ini bukan soal agama. Sangat mungkin mau membaca keteguhan iman dengan pertanyaan ini. Asumsi yang  berlebihan jika dikaitkan dengan mau membuang kelompok tertentu. Malah ada kecenderungan mereka yang membawa-bawa ini ada misi khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun