Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

9 Fakta Kisah Paskah yang Perlu Diketahui

4 April 2021   19:30 Diperbarui: 4 April 2021   19:47 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan yang sering dianggap lemah, kadang-kadang lebih kuat dan tegar. Tidak kenal takut bagi orang yang ia kasihi.  Kesadaran juga lebih dulu, karena intuisi bukan rasio semata,

Kelima, konspirasi itu ada sepanjang zaman. Penguasa  dan pemuka agama menyuap penjaga dan menyebarkan berita kalau murid Yesus mencuri jenazah Yesus. Hal yang hingga hari ini masih saja demikian terjadi.

Rekayasa demi rekayasa, suap menyuap, dan aneka bentuk konspirasi tetap lestari. Mengorbankan orang demi keuntungan sendiri jangan tanya lagi.

Keenam, makam kosong. Ini sering orang nyatakan sebagai bentuk bukti kebangkitan. Tidak demikian. Makam kosong bisa bermacam-macam alasan. Salah satunya dicolong para murid.

Lebih tepat adalah konsekuensi  kebangkitan adalah makam kosong. Berbeda makna yang tersaji. Karena pemahaman yang lemah, sangat mungkin menjadi salah dalam menjawab dan menyajikan data.

Ketujuh, kekerasan itu tidak menyelesaikan masalah. Salah satu  murid memotong telinga prajurit yang mau menangkap Yesus. Kuping yang terpotong itu dipulihkan. Bahasa kasih mau dirusak oleh pedang. Siapa yang bermain pedang akan terluka. Pernyataan yang sangat tepat. Reputasi Yesus yang mengabarkan khabar suka cita bisa hancur karena kuping.

Petrus yang emosional memang lugas. Sama juga ketika dengan tegas ia menyangkal kenal Yesus. Sikap dan sifat manusiawi.

Kedelapan. Pertobatan karena bahasa kasih. Yesus disalib tanpa mengeluh, ini ternyata membawa pertobatan bagi penjahat yang disalib bersama-sama. Ia mengenal kasih itu nyata dan ia menjadi percaya dan beriman.

Orang kadang tidak sabar, ketika berbuat baik. Merasa sia-sia, padahal belum tentu demikian adanya. Sangat mungkin masih perlu waktu lagi.

Kesembilan. Pertobatan kepala prajurit. Melihat perjalanan dan kesengsaraan Yesus, kepasrahan dan keyakinan Yesus, membuat kepala prajurit malah menjadi percaya. Ia menyadari apa yang ia dan kawan-kawannya lakukan salah.

Kesaksian itu melampaui banyaknya kata dan peneguhan sekadar bicara. Kehidupan di dalam kesulitan yang dijalani dengan tabah dan rendah hati, membuat orang menjadi terpengaruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun