Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Prabowo-Anies untuk Pilpres 2024

23 Maret 2021   18:03 Diperbarui: 23 Maret 2021   18:18 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menakar Prabowo-Anies Kandidat Pilpres 2024

Desmond J Mahendra, politikus elit Gerindra melihat, potensi Prabowo-Puan, kalah jika dibandingkan dengan Prabowo-Anies. Melihat hasil survey hari-hari ini. Ingat, survey itu sesaat, waktu di mana penelitian dilakukan.

Hasil yang dirilis menempatkan Anies pada posisi strategis dan lebih moncer dari para bakal kandidat lain. Beberapa hal menjadi penyebab.

Pertama, para penjawab survey kebanyakan pendukung Prabowo-Sandi. Mereka akan tetap dengan pilihan mereka, maka survey aroma Prabowo, Sandi, Anies lebih kuat. Bandingkan dengan calon di luar "faksi" mereka, seperti Ganjar, Puan, Risma, atau Jokowi sekalipun.

Kedua, kelompok pendukung Jokowi masih menunggu. Mereka belum punya pilihan pasti, maka tidak menjawab. Kelompok ini masih terbelah, belum menyatu, antara Jokowi tiga periode, menantikan PDI-P menentukan calon, yang biasanya mepet waktuya.

Ketiga, survey-surveyan bukan mainan pendukung Jokowi-PDI-P, sehingga mereka kadang ngasal saja. Merasa masih terlalu jauh.

Hal di atas adalah soal latar belakang hasil survey dan warna serta aroma ke mana angin berhembus. Masih belum bisa diprediksi dengan lebih akurat.

Mengenai hasil survey dan diyakini Desmon untuk lebih menjanjikan duet Prabowo-Anies layak dicermati sebagai berikut;

Satu, kecenderungan koalisi akan identik dengan pemilu yang sudah-sudah, sangat mungkin bertambah atau lompat pagar ala Nasdem. Mereka lebih dulu intens pendekatan pada Anies sejak lama.

Dua, Demokrat yang akan kembali galau  karena slot untuk menjadi salah satu kandidat sudah tertutup. Dengan catatan ini bicara kubu nonKLB, atau AHY dengan SBY yang menjadi kemudi.

Tiga, kecenderungan akan sama dengan pilpres yang sudah-sudah cara bermain politiknya. Sudah tiga kali perhelatan pemilihan dengan cara yang sama. Pilpres 14, pilkada DKI 17, dan pilpres 19.  Kemenangan hanya pada pilkada DKI, dengan kondisi dan keadaan yang sangat berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun