Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mutasi Virus dan Kebebalan Manusia

4 Januari 2021   21:00 Diperbarui: 4 Januari 2021   21:08 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesadaran itu penting. Masih ditingkahi pula para politikus yang mau mencari panggung demi kepentingan sendiri.

Dua pihak besar pemicu gedenya angka covid bangsa ini. adalah kaum agamis fanatis sempit, feodal, dan hanya memikirkan sepihak, sektarian, dan pokok e menjadi andalan. Ingat ini soal semua agama saja saja.

Kedua adalah orang-orang politik yang hendak mencari panggung. Perilaku mereka ugal-ugalan menunggangi covid demi keuntungan, nama diri, dan capaian politis mereka. Mau rakyat atau masyarakat jadi korban mereka tidak akan peduli, karena fokusnya  adalah nama diri mereka.

Kesadaran memang datangnya bisa terlambat. Tapi mau apa lagi. Lumayan ada kesadaran meskipun terlambat dari pada tidak sama sekali, kan ribet. Apa yang perlu dilakukan adalah;

Tidak menjadikan keyakinan dan kepercayaan diri pribadi sebagai keyakinan umum dan mengatakan itu sebagai kebenaran dan sahih bak ahli. Contoh ketika saya sehat, kuat, dan tidak comorbid, bukan berarti juga demikian semua orang.  Menahan diri untuk tidak mengajak orang ikut pedoman pribadi.

Taati petunjuk pemerintah, karena mereka yang memiliki lebih banyak sumber analisis, jejaring, dan data yang pastinya lebih lengkap dari apa yang kita miliki. Pemerintah itu diperlengkapi dengan instrumen komplet, jadi seahli apapun tokoh agama, atau seahli apapun pakar itu, tetap lebih bisa diyakini kata pemerintah, karena ahli dan pakarnya  lebih banyak dan menyeluruh.

Tidak perlu sok tahu dan merasa diri paling tahu dan benar. Virus saja mutasi, lha orangnya malah enggan berubah. Pasti akan terlindas zaman jika sikapnya selalu saja demikian.

Waktunya berubah dan bermutasi menjadi lebih baik, bukan malah mundur dan merasa diri paling, padahal tidak tahu apa-apa.  Jika tidak bisa membantu, minimal tidak mengganggu.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun