Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meditasi, Alternatif Liburan Pasti Aman dari Covid

27 Desember 2020   17:48 Diperbarui: 27 Desember 2020   18:09 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita kangen, merasa rindu berat pada orang-orang yang kita kasihi, padahal mereka sudah menjadi milik yang lain, atau sudah meninggal. Kita pasti datang kepada Tuhan dan berdoa bukan? Apa yang kita rasakan? Tenang, nyaman, dan menjadi ringan bukan? Apakah itu tipuan? Jelas bukan, namun jiwa kita yang "mengembara" dan mendapatkan ketenangan, karena bisa "bertemu" dengan yang dikangeni itu.

Contoh lain, kita sedang pepat dengan aneka persoalan, kita jalan-jalan kecil di tepi parit yang setiap hari kita lewati dan tidak ada apa-apa, namun suatu saat, kondisi tegang itu, tiba-tiba melihat cacing yang terhanyut air dan kita sadar, lebih berdaya, jauh lebih kuat dari si cacing. Ini adalah kesadaran.

Kesadaran itu yang membuat kita mendapatkan apapun yang kita inginkan, rindukan, dan harapkan. Salah satu liburan adalah mendapatkan suasana baru bukan? Nah ketika kita memiliki kesadaran, semua adalah baru. Tidak ada yang lama di dunia ini. Tadi adalah sejarah, nanti adalah harapan dan kemungkinan, dan saat ini dan di sini adalah hadiah.

Di sini dan saat ini, tanpa beban masa lalu atau masa depan. Semua dijalani dengan kesadaran di sini dan saat ini. Lepaskan masa lalu  sebagai pembelajaran dan tidak perlu terbebani dengan masa depan yang belum terjadi. Hidupi, jalani, dan lakukan dengan sepenuhnya kekinian.

Biasakan untuk berkesadaran. Semua spontan, dan itu kadang yang membuat meremehkan dan menyepelekan. Siapa yang sadar bahwa turun dari tempat tidur itu kaki kanan dulu atau kiri dulu. Apalagi mengedipkan mata, pun dengan bernafas. Nah meditasi adalah mengajarkan yang spontan itu dilakukan dengan sadar.

Menarik nafas dengan kesadaran, merasakan lebih dingin dari pada yang dihembuskan. Angin yang menerpa badan, kain yang melindungi tubuh dan merasakan gesekannya itu. Jika itu  semua bisa dilakukan dengan baik dan sadar,  akan sangat mungkin mengembara dan melakukan apa saja dengan leluasa.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun