Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika SBY Terjebak Permainan Politik Hijau

17 Oktober 2020   11:10 Diperbarui: 17 Oktober 2020   11:18 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andi Arief biasa kader partai ini memang modelnya demikian. Ya sudah malah akhirnya Mahfud MD pun turun tangan dan mengatakan, lha siapa yang menuduh Demokrat, selain media sosial yang mengait-kaitkan itu.

Masalahnya adalah, mereka ini sedang mencari panggung, eh malah memberikan panggung itu untuk Airlangga. Mau membantu AHY malah memberikan bantuan untuk AH mendapatkan panggung untuk menanjak. Mendapatkan durian runtuh hanya karena pernyataan normatif.

Pengulangan demi pengulangan oleh Demokrat justru menjadi amunisi dan bahan bakar oleh AH bukan AHY yang mendapatkan suntikan politis. Ini durian runtuh politik beneran, sangat susah memperoleh keuntungan gratis begini.

Mengapa menjadi panggung AH bukan AHY

Kecenderungan dan rekam jejak keduanya bertolak belakang. Orang sudah tahu dengan baik permaianan SBY dan kini identik dengan AHY. Suka atau tidak, lebih banyak orang malah tidak lagi simpatik pada apa yang Demokrat lakukan.

Airlangga yang pendiam, ingat ini permainan politik, lebih menggoda orang untuk menunggu apa yang akan dibuat, dari pada orang yang sudah ramai sejak awal. Terlalu banyak kata, pernyataan, tanggapan dan itu tidak cukup memberikan dampak baik.

Pembelajaran yang baik, bahwa apapun itu akan bermakna dua, untung atau rugi, pengulangan yang terus menerus, membuat orang sudah hafal dan akan menyingkir. Mungkin masih ada yang simpati, terutama yang di dalam. Tetapi toh tidak cukup.

AH sudah mulai memainkan peran dan permainan politik, dan menghasilkan tangkapan yang gede. Momentum yang bagus dan penting, durian runtuh itu tidak bisa diharapkan terjadi dan tidak perlu iri. Permainan yang perlu dilakoni dengan serius dan tentu saja hati-hati.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun