Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Putihnya Cintamu Seputih Jubahku

20 Juli 2020   12:39 Diperbarui: 20 Juli 2020   12:32 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa berpaling dari komiknya Angela menyahut. "Aku males nyebut kata ketiga namaku, karena selalu bawa-bawa bapak, menjengkelkan," kembali bibirnya manyun.

"Enggak, itu namaku sendiri, bukan nama bapakku, aku panggil kamu apa?"

"Angel saja ya, dan aku panggil kamu Arya saja biar beda. Kamu temanku pertama, soalnya aku dari Sulawesi, bapakku pindah ke sini, mau tidak mau aku ikut," cerewetnya kelihatan makin jelas.

"Namaku Gabie, dan tidak ada yang manggil aku begitu," aku mengambil novel dan mulai meneruskan bacaanku yang sempat aku baca di bis tadi.

Teeeeeeeeeeeeeet....teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet.....

"Ayo, kita ke lapangan, mulai upacara, hari pertama," Angel tanpa risih dan rikuh langsung saja ambil tanganku dan menyerat ke lapangan. Hampir seluruh kelas menengok ke arah kami. Dan jawaban yang ia berikan adalah pelototan, dan siapa takut dipelototan makhluk cantik begitu, malah cowok-cowok tidak berkedip. Di balik itu iri kepadaku tentunya.

Kegiatan yang begitu-begitu saja, perekanalan guru-guru yang satupun tidak aku dengar apalagi ingat. Toh nanti di kelas juga akan terulang lagi dan begitu.

Upacara usai, aku mulai dapat kenalan kanan dan kiri ku serta beberapa  di depan dan belakangku. Baru juga asyik-asyik dengan rekan-rekan baruku, Arif, Budi, Bayu, eh ada tangan lembut yang kembali menyeretku. Aku tanpa menengok dan melihat juga tahu perbuatan siapa. 

Aku tidak tahu harus bagaimana, beberapa cowo yang iri namun mulai kenal, bersuit-suit dan aduuuh heran, si Angel ikut juga bersuit. Emang ada burung ikut upacara apa. Itu hari pertama perkenalan dan awal keakraban kami. Tiga tahun hari-hari kami isi dengan belajar kelompok, jalan berdua atau beramai-ramai, nonton berburu novel atau komik kesukaan kami, jajan di bawah pohon, dan aneka kesibukan lainnya.

Musim ujian bukan merenggangkan kebersamaan kami, kami makin intensif belajar bersama, kadang rekan-rekan lain juga bergabung dan makin menambah semangat kami untuk mendapatkan hasil terbaik. Meski kami akrab kami tetap bersaing untuk mendapatkan hasil terbaik dalam studi kami. Kadang kami juga mengirim artikel atau karya kami untuk lomba-lomba. Kami sering bergantian menang. Siapa yang menang dan mendapatkan hadiah untuk traktir nonton dan makan.

Usia SMA tentu ada taksir menaksir, bukan buah yang ditaksir tengkulak, namun lawan jenis. Pas kami berdua biasanya kami membahas itu. Lucu-lucuan juga dan hingga kami usai kelas tiga sama sekali tidak ada yang nyangkut di hati kami masing-masing. Asyik dengan main dan belajar, meskipun banyak pula yang sudah mulai pacaran, ada pula yang harus berhenti tidak bisa masuk jenjang kuliah karena hamil duluan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun