Terjadi karena demokrasi setengah-setengah dan membangun demokrasi akal-akalan. Hal yang seolah benar dengan berbagai dalih yang dicari-cari sebagai pembenar. Uang lelah, pengganti upah, atau uang bensin sangat wajar jika tanpa menggunakan nalar yang benar.
Itu semua memang harus dihadapi. Wajar karena negara feodalisme kuat dengan narasi kekacauan yang dibuat oleh kekuasaan puluhan tahun, ketika ada kebebasan ya perlu waktu. Kondisi brisik yang sangat gaduh, bisa membuat keadaan tidak semestinya lahir lagi dan lagi.
Apapun keadaannya Jokowi mundur dan salah itu juga buah reformasi. Hal yang sama sebagaimana reformasi pula yang menjadikannya Jokowi presiden. Dualisme dunia yang perlu kesabaran dan kesadaran untuk dicarikan yang terbaik bagi negeri.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H