Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mualaf Itu Belajar Bukan Mengajar, dari Diakon ke Prodiakon, Hebatnya Indra Wibowo, PhD

28 Februari 2020   18:58 Diperbarui: 28 Februari 2020   18:55 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari  beberapa istilah dan lompatan logika yang ada. Jelas ini hanya mengaku-aku dan kemudian mengaitkan istilah-istilah Gerejani yang dia sendiri sangat tidak paham. Kasihan sebenarnya, jika istilah dasar saja kacau begitu mengaku lulusan magister luar negeri pula. Bruder dan imam itu beda jauh.

Pun diakon dan prodiakon. Eh ternyata yang berkisah dengan bangga malah tidak tahu bahwa itu secara esensial berbeda jauh. Dan mirisnya menjadi sebuah kebanggaan dan seolah heroisme bagi pihak-pihak tertentu.

Setuju dengan pernyataan DS bahwa selayaknya mereka ini belajar bukan mengajar. Jika mau memperlihatkan bahwa ia dulu agama A atau B, pelajari atau ingat-ingat lagi, semisal kronologi saja belepotan apalagi sekelas teologi. Ini hanya istilah-istilah yang receh, bukan dogmatis, apalagi teologis. Sebenarnya tidak ada artinya bagi iman, namun perlu dijelaskan, di tengah alur literasi anak bangsa ini yang sangat lemah.

Sekali lagi, ini bukan soal agama baru, atau pindah agama, ini soal orang hidup bersama yang menyangkut agama. Bagaimana bisa berbicara agama namun diisi dengan kekeliruan yang bisa menimbulkan kesalahan dalam memahami keberadaan agama lain.

Terima kasih dan salam

Artikel lain yang berkaitan dapat di baca di sini dan sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun