Yakin Anes Titipan Jokowi?
Narasi dan klaim kalau Jokowi menitipkan Anies untuk Jakarta mengemuka lagi. Hal lama yang pernah terdengar itu kini kembali menguat. Apakah benar demikian? Ada beberapa  hal yang bisa dilihat lagi, jika memang demikian, mengapa dan ada apa? ada ua kelompok yang sama-sama logis, sama kuat, dan memiliki dasar juga mengatakan itu.
Kelompok pertama, yang percaya sebagaimana klaim elit Gerindra, kalau Pak Jokowi mengutusPratikno untuk bertemu Prabowo. Maka Gerindra mengusung anies bersama Sandiaga Uno. Dan pemilu menghasilkan mereka pemenangnya.
Dalih yang dikemukakan adalah, proyek reklamasi yang perlu mereka kawal. Apakah itu benar dan mendapatkan fakta yang mendasarinya? Masih bisa dilihat lagi.
Kelompok kedua, meyakini jika itu jauh dari fakta yang ada. Pemahaman ini berangkat dari sifat dan sikap Jokowi dan juga pandangan mengenai keberadaan dan pembawaan Anies Baswedan. Kedua hal yang sangat lagi-lagi juga rasional.
Baik kita lihat satu demi satu dari kedua  kelompok pengusung dan pendukung antara titipan atau tidak.
Menteri diganti
Salah satu narasi yang dikembangkan, pergantian menteri itu pun bagian atas permainan untuk dijadikan DKI-1. Sangat sulit diterima akal wajar, ketika banyak juga menteri yang pernah diganti, namun memang kurang pas dengan bidangnya, toh diangkat lagi pada posisi lain.
Ada pula yang tidak diangkat menjadi apa-apa, namun tetap dalam satu barisan. Posisi Anies ini sangat juah dari barisan, ide, gagasan, dan model pendekatannya dalam banyak hal itu bahkan seolah melawan pemerintah pusat dengan gaya dan cara dia. Kamuflase dan balutan bahasa dan sikap  halusnya membuat banyak orang seolah teperdaya.
Pergantian itu masuk skenario dititipkan di DKI atau memang kualitas? Â Boleh-boleh saja percaya teori konspirasi, potik itu kepentingan dan sebagainya. Namun Anies sangat jauh dari kualitas itu. lihat saja bagaimana ide, gagasan, dan pilihan sikapnya jauh dari kualifikasi orang yang layak dititipkan.
Jakarta makin mundur, mosok Jokowi mau merusak apa yang susah payah sudah ia upayakan bersama dua penggantinya yang sudah-sudah. Banjir yang kembali lagi dan kemudian harus membuat pemerintah pusat turun tangan adalah salah stu bukti patahnya pergantian menteri itu bagian untuk menitipkan di Jakarta.
Prestasi di Jakarta sama sekali jauh dari kualitas orang titipan.
Pemerintah pusat turun tangan untuk banyak hal bagi Jakarta. Artinya tidak perlu juga menitipkan Anies untuk Jakarta karena itu akan menciderai demokrasi secara esensial. Bagaimana bisa presiden harus menitipkan orang yang pernah ia ganti, dan mengelola darah yang pernah ia rintis dengan gilang gemilang untuk hancur. Â Jokowi pasti sangat tahu kualifikasi Anies untuk mengelola Jakarta yang demikian pelik.
Faktualisasi kegagalan itu paling baru jelas soal instalasi getah-getih, dengan model pendekatan yang jauh dari model dan pemikiran Jokowi. Benar karya seni, namun juga perlu pertimbangan masak dan mendalam. Seni memang mahal, namun tentu berdaya guna dan aspek manfaat ada. Nah menemukan lagi fakta jauh dari  alasan untuk membenarkan Anies sebagai titipan.
Jokowi sebagai pribadi dan politisi
Rekam jejak Jokowi kog jauh dari kesan itu, melihat rekam jejaknya selama ini, pilihan-pilihannya jauh dari orang dan model pemimpin yang demikian. Â Jika memang potensial namun salah tempat akan dipindahkan dan menjadi lebih baik. Lihat saja bagaimana ketika menteri dirombag, ada yang dipindahkan dan lebih baik.
Pendekatan personal pun tidak menunjukkan hal yang demikian. gambar dari berbagai media menujukkan perbedaan cukup jauh antara Jokowi-Ahok ketika presiden dan gubernur Jakarta dengan Jokowi-Anies dalam banyak kesempatan.
Mau mengatakan juga bagian konspirasi dan upaya menitipkan untuk lebih halus? Jauh dari itu. Tidak demikian. susah melihat sikap dingin itu sebagai kamuflase, jaranag terlihat sekalipun mereka cair, akrab, padahal pernah kerja sama dengan baik dan cukup lama, menandakan adanya persoalan sehingga tidak bisa cair.
Jokowi mosok menyetujui pilkada ugal-ugalan dan paling brutal demikian, jika ia titip pasti akan melakukan pengereman agar tidak terlalu brutal demikian.Â
Perjuangan Jokowi untuk membuat demokrasi menjadi baik, mosok diciderai sendiri. Bagian konspirasi dari mana lagi jika demikian? jauh dari faktual untuk bisa yakin demikian.
Persoalan reklamasi.
Jauh dari kemungkinan.Toh pusat banyak mengambil laih peran Jakarta yang gagal, siapapun pemimpinnya tetap saja bisa dilakukan. Tidak perlu menitipkan siapa-siapa, karena asumsinya Ahok pasti masuk bui.Â
Jika demikian, tentu meremehkan SBY dan AHY, dan lagi-lagi itu jauh dari sikap Jokowi selama ini. Arogan dan meremehkan jauh dari sikap dan perilaku Jokowi.
Narsi dan klaim soal Anies titipan Jokowi jauh dari kenyataan dengan melihat data dan keadaan yang ada. Apalagi dengan melihat Jakarta makin jauh dari harapan, kemudian ada keputusan pemindahan ibukota negara, apa iya orang yang dititipkan itu harus ditinggalkan di tengah keterpurukannya?
Ulasan lain yang mendukung tulisan ini ada pada artikel berikut:
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H