Prestasi di Jakarta sama sekali jauh dari kualitas orang titipan.
Pemerintah pusat turun tangan untuk banyak hal bagi Jakarta. Artinya tidak perlu juga menitipkan Anies untuk Jakarta karena itu akan menciderai demokrasi secara esensial. Bagaimana bisa presiden harus menitipkan orang yang pernah ia ganti, dan mengelola darah yang pernah ia rintis dengan gilang gemilang untuk hancur. Â Jokowi pasti sangat tahu kualifikasi Anies untuk mengelola Jakarta yang demikian pelik.
Faktualisasi kegagalan itu paling baru jelas soal instalasi getah-getih, dengan model pendekatan yang jauh dari model dan pemikiran Jokowi. Benar karya seni, namun juga perlu pertimbangan masak dan mendalam. Seni memang mahal, namun tentu berdaya guna dan aspek manfaat ada. Nah menemukan lagi fakta jauh dari  alasan untuk membenarkan Anies sebagai titipan.
Jokowi sebagai pribadi dan politisi
Rekam jejak Jokowi kog jauh dari kesan itu, melihat rekam jejaknya selama ini, pilihan-pilihannya jauh dari orang dan model pemimpin yang demikian. Â Jika memang potensial namun salah tempat akan dipindahkan dan menjadi lebih baik. Lihat saja bagaimana ketika menteri dirombag, ada yang dipindahkan dan lebih baik.
Pendekatan personal pun tidak menunjukkan hal yang demikian. gambar dari berbagai media menujukkan perbedaan cukup jauh antara Jokowi-Ahok ketika presiden dan gubernur Jakarta dengan Jokowi-Anies dalam banyak kesempatan.
Mau mengatakan juga bagian konspirasi dan upaya menitipkan untuk lebih halus? Jauh dari itu. Tidak demikian. susah melihat sikap dingin itu sebagai kamuflase, jaranag terlihat sekalipun mereka cair, akrab, padahal pernah kerja sama dengan baik dan cukup lama, menandakan adanya persoalan sehingga tidak bisa cair.
Jokowi mosok menyetujui pilkada ugal-ugalan dan paling brutal demikian, jika ia titip pasti akan melakukan pengereman agar tidak terlalu brutal demikian.Â
Perjuangan Jokowi untuk membuat demokrasi menjadi baik, mosok diciderai sendiri. Bagian konspirasi dari mana lagi jika demikian? jauh dari faktual untuk bisa yakin demikian.
Persoalan reklamasi.
Jauh dari kemungkinan.Toh pusat banyak mengambil laih peran Jakarta yang gagal, siapapun pemimpinnya tetap saja bisa dilakukan. Tidak perlu menitipkan siapa-siapa, karena asumsinya Ahok pasti masuk bui.Â