Petualang yang memanfaatkan Prabowo
Suka atau tidak, Prabowo dan Jokowi itu seimbang, hanya kegagalan dalam beberapa moment semata membuat kekalahan Prabowo seolah sedemikian mudah. Pendukung fanatis cukup banyak, sebenarnya itu penting. Namun ternyata malah dikangkang kepentingan yang penting bukan Jokowi jauh lebih dominan.
Beberapa indikasi dan itu juga memalukan Prabowo. Bagaimana bisa kampanye yang diselubungi dengan sholat subuh kala itu dengan berbagai-bagai varian kekacauan. Â Kacau baik politis, agamis lagi yang membuat pemilih mengambang akhirnya tidak yakin.
Menggugat ke MK dengan didahului narasi pp yang kemudian direvisi menjadi pp tipis-tipis, itu jelas berbeda dengan apa yang dinyatakan oleh Prabowo. Mereka ndompleng Prabowo namun mempermalukannya.
Ungkapan menang dari 52% menjadi 65% melonjak 89% dan turun lagi 56% dan pada akhirnya 44%. Mereka ini hanya orang-orang yang menangguk keuntungan dari Prabowo semata. Sujud syukur yang mengiringi prosentase ini, bayangkan bagaimana mereka tidak memalukan Prabowo?
Prabowowithoutdick. Bayangkan betapa mempermalukan Prabowo dengan gegap gempita padahal sejatinya adalah pelecehan amat sangat. Narasi yang dinyatakan jauh berbeda dengan makna harafiah dari katanya itu. Dunia internasional tahu lho, dan bangga seolah-olah dengan hal itu. bayangkan bagaimana orang dipermalukan, justru oleh pendukungnya sendiri yang tidak kritis.
Pendukung fanatis buta abai kritis.
Selain Pwd itu masih banyak kelucuan lain, sujud syukur, mau menuntut ke Mahkamah Internasional, PBB, dan sebagainya. Nalarnya sama sekali tidak nyambung, namun tetap saja mereka bersikukuh dan yakin kalau benar. Artinya mereka jelas mempermalukan Prabowo semata. Mereka pastinya paham dan tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Elitnya pun setali tiga uang di dalam membangun narasi yang sangat lemah dan mudah dipatahkan. Bagaimana reputasi di militer yang dibanggakan, namun jelas akhir tragis yang ada. Atau mengatakan berpihak bagi bangsa dan negara, toh tanah yang ia miliki juga jauh dari kata peduli pada bangsa dan negara.
Berbagai pihak itu selain mempermalukan Prabowo juga mencari keuntungan masing-masing. Bisa ketenaran untuk  menjadi calon legelatif, kepala daerah, atau jabatan apapun itu. Hal  yang abai dibaca Prab dan lingkaran utamanya.
Mendapatkan kekuatan finalsial. Semua paham bagaimana kekuatan uang kubu mereka. Jangan heran jika banyak yang bancaan dan hasil tidak signifikan. Tanyakan saja mengapa kampanye ramai dan pemilih sedikit, jangan kemudian malah menuding pihak lain curang. Ada yang salah dan ada yang bermain dengan itu. Sederhana banget sebenarnya kog.