Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wacana Gerindra Masuk Kabinet, antara Konsolidasi dan Menjaga Stabilitas

27 Juni 2019   14:01 Diperbarui: 27 Juni 2019   14:17 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketujuh, komunikasi jauh lebih penting dari sekadar jabatan. Komunikasi antarparpol menjadi baik. Ide dan gagasan BPN dan TKN bertemu rutin dalam masa kampanye lalu sejatinya baik, sayang tidak terjadi. Perkubuan menjadi demikian masif dan kaku. Ini yang perlu dicairkan dan itu tidak mudah kog.

Kedelapan,  pertanggungjawaban dan penegakan hukum juga diperlukan. Bagaimana provokator dengan provokasinya selama inilah yang menciptakan kedua kelompok yang demikian kaku, saling ngotot, dan nyolot, kedua kubu sama saja saling balas. Dan itu bukan semata tanggung jawab Jokowi sebagaimana keinginan Faldo Maldini.

Mereka dimintai tanggung jawab sehingga tidak lagi menebarkan fitnah, caci maki dengan seenaknya sendiri. Hal yang sudah dilakukan, namun banyak yang masih berdiri gagah karena berlindung dalam kemasan dan pakaian religius. Hal yang patut digugah untuk menjadi tabiat baru yang lebih baik.

Kesembilan, sebagai sebuah upaya sih baik dan penting, namun banyak jalan dan cara lain untuk menjalin kesatuan lagi. Jauh lebih mendesak adalah literasi di dalam bermedia dan berpolitik. Lihat saja cara media sosial, dan cenderung adalah akun anonim menjul caci maki dan kebencian tanpa disaring lagi.

Jauh lebih penting dari sekadar Prabowo jadi apa atau Zon jadi ini dan itu. Itu nomor sekian, bayangkan saja politik ala Zon, Puyuono ketika menjadi pejabat namu pola pemikiran demikian bisa membangun dengan baik.

Kesepuluh, jangan sampai mesin pembangunan yang sudah laju itu terhambat karena adanya masukan dari pejabat baru  yang bermental kuno dan sukanya antitesis terus. Jangan sampai ini malah menjadi masalah baru.

Tidak ada yang salah juga sih, namun juga tidak salah menjadi "oposisi" yang bermartabat untuk membangun bangsa ini. Gerindra bersama PDI-P 10 tahun bagus kog beroposisi. Salah satu indikasi itu bisa menjadi pemenang  pada papan atas terus. Bandingkan dengan Demokrat jauh lebih konsisten di atas.

Saatnya membangun sebagai satu bangsa. Kalah menang itu terbatas lima tahun kog. Mengapa harus ngotot menang dan memaksa dalam pemerintahan semua.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun