Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dan Ahok-BTP Belajarlah Politik dari Setya Novanto

17 Juni 2019   09:08 Diperbarui: 17 Juni 2019   09:11 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada perebutan kursi ketua umum, semua saling tuntut dan dia diam saja dan malah memperolehnya. Coba mana ia susah-susah harus ke pengadilan yang melelahkan dan malah menang. Kedua kubu pun oke-oke saja tidak ribet dan ribet. Ini pengajaran bahwa politik itu tidak perlu ribet, namun cerdik memanfaatkan kesempatan.

Politikus muda, eh ada juga yang tua, seperti Pak Beye main medsos, atau ada juga yang mengirimkan berita, tanggapan, atau pernyataan soal isu-isu terkini, toh Setnov tidak pernah itu. jarang media menyebut Setnov mengatakan ini dan itu. Polemik yang tidak penting. Toh ia bisa melenggang dengan aman hingga sekian lama dengan aman.

Politikus itu jauhi polemik dan intrik yang merusak reputasi. Ahok-BTP siapa yang tidak kenal dengan reputasinya dalam membangun Jakarta. Perselisihan demi perselisihan dengan dewan dan pihak yang kinerjanya buruk. Apa hasilnya? Musuh banyak dan itu dimanfaatkan untuk menjegalnya dan malah apa yang ia lakukan gagal. Jakarta kembali mangkrak, coba ia belajar tenang dan sabar ala Setnov.

Prabowo pun harus belajar cara politik Setnov ini, lihat pembelaaan demi pembelaan datang. Prinsip mengalah untuk menang benar-benar dihayati oleh Setnov dengan pola berpolitiknya. Ia biasa saja datang ke KPK untuk menjadi saksi si ini dan si itu. Bandingkan banyak  polikus lain yang bersikukuh untuk enggan ke KPK hanya menjadi saksi sekalipun, toh malah masuk bui terlebih dahulu.

Jaringan itu penting, salah satu kekuatan Setnov itu pada jaringan, entah memainkan uang, atau apa, yang jelas ia memiliki pendukung kuat dan itu jelas dari pembelaan yang ia alami sekian lama sehingga aman. Tanpa adanya jaringan ia akan tumbang sejak lama. Cara ia berkelit dan menghindar dari kasus hukum memperlihatkan ia tidak sendirian.

Tentu belajar bukan untuk perilaku buruknya, berkelit terhadap pertanggungjawaban hukum, bukan itu, namun cara-cara ia berpolitik dan mencapainya itu yang penting. Belajar caranya dan dibenahi demi kebaikan, bukan yang buruk. Memang ada politisi baik  yang bisa dijadikan rujukan, toh dari perilaku Setnov ini banyak sisi baik yang sayang dipakai untuk hal yang tidak semestinya.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun