Beberapa hal yang cukup "meriah" itu bisa menjadi medan dan momentum SBY bersama Demokrat untuk memilih menjadi negarawan atau berhenti pada tataran politikus haus kuasa. Menjadi pimpinan untuk menyatukan koalisi ini menjadi solid. Memang tidak  akan mudah mengatasi kengototan Prabowo, namun seharusnya bisa.
Demokrat menjadikan koalisi ini, kebersamaan yang cukup mantab demi 2024. Investasi baik dan panjang, di mana di luar pemerintahan pun masih bisa berbuat banyak kog. Ingat PDI-P bagaimana mereka relatif paling stabil perolehan kursinya. Naik turunnya itu fluktualif yang masih sangat wajar. Termasuk ketika di luar pemerintahan mereka tetap saja tidak habis.
Saatnya SBY mengambil alih kemudi koalisi yang lebih baik, pendekatan pada masing-masing pihak yang masih rasional untuk bisa bekerja sama. Ingat demi bangsa dan negara, jangan hanya berkutat pada partai sendiri dulu. Sangat mungkin kog bisa terjadi, bahkan Gerindra dan Prabowo bisa diajak kerja sama. Ingat Prabowo pernah juga mengatakan di belakang Jokowi dalam banyak isu krusial. Artinya bisa asal pendekatan pada Prabowo pas dan tepat.
Keberanian membersihkan anasir-anasir yang menghambat tumbuh kembang bangsa ke depan. Siapa itu? SBY sebagai militer, dua periode presiden tentu paham siapa mereka. Membangun koalisi baru yang sehat, waras, dan solid menjadi penting.
Hilangkan pola pokoke, di mana sepanjang lima tahun itu mengawasi pemerintah, bukan hanya mengincar jatuhnya presiden saja. Periodisasi jelas kog, selama itu bangun citra sebagai partai dan koalisi cerdas, bukan hanya waton sulaya. Ini sangat mungkin dan sangat potensial kog.
Demokrat yang cenderung merosot terus bukan membangun citra dengan model asal berbeda dan malah cenderung kasar itu. Saatnya mengubah keadaan dan memimpin koalisi agar makin baik untuk pemilu mendatang.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H