Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Liatnya Jokowi, Kualitas Kepemimpinan

3 April 2019   17:50 Diperbarui: 3 April 2019   17:55 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengaruh massa dan perilaku elit yang bisa disikapi dengan bijak ternyata membawa dampak yang luar biasa berbeda dengan maksud beberapa pihak. Ada yang sudah melihat kursi presiden di depan mata, ternyata tidak jadi juga. Pilihan politik yang cerdik.

Usai itu tidak banyak lagi laga hidup dan mati. Akhir-akhir ini terutama dalam masa kampanye beberapa kali menampilkan betapa liatnya politisi satu ini. Cara bersikap dan mengambil  keputusan dan cara komunikasi terlihat elegan.

Beberapa kali menyerang dengan frontal dan banyak pihak mengatakan Jokowi kehilangan jati diri, ada yang menyatakan incumbent serasa penantang, dan seterusnya.  Toh pada debat keempat, banyak dukungan dengan pilihan untuk menggunakan cara baru, mengalahkan dengan memangku ala Jawa. 

Sikap serangan frontal dan itu gaya baru bagi Jokowi memang akhir-akhir ini mulai dipakai. Lawan, juga jangan takut jika diajak berantem. Ini bukan soal Jokowi suka kekerasan namun berbicara cara di dalam menghadapi lawan politik yang memang kadang perlu untuk dijawab denga tegas dan cukup keras. Mengapa? Karena memang selama ini seolah-olah rival itu menilai bahwa Jokowi lemah.

Membuat banyak istilah yang cukup populer dan diingat publik. Dari yang terakhir dilan, unicorn, dan soal korupsi dan penguasaan tanah. Hal-hal sederhana yang seolah-olah tidak sengaja. Jangan salah itu kesengajaan, ada perencanaan untuk membuat pengingat yang kuat namun sederhana.

Pilihan mengabaikan nasihat kapolri untuk datang ke Sibolga karena baru saja ada bom meledak, hal yang bukan hanya sekali dua kali, namun sering, termasuk ke Afganistan. Pilihan berani dan itu memperlihatkan keliatan dan kualitas kepemimpinan.

Apa yang ada di atas itu memperlihatkan kualitas pemimpin. Seorang pemimpin itu liat, tidak mudah patah, tidak mudah pula terpengaruh apalagi ketakutan, dan kemudian mengeluh. Pemilih disuguhi kualitas prima, pengendalian diri yang kuat, sehingga mampu menjadi pemimpin bagi yang lain. memimpin diri pun sudah bisa dan mampu.

Terima kasih dan salam

Inspirasi: Saleh Ritual Saleh Sosial 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun