Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Barokah dan Politik Kebo Ijo Modern

27 Januari 2019   11:16 Diperbarui: 27 Januari 2019   11:32 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernyataan kubu 01 bahwa itu bukan hoax, seolah memberikan pengakuan samar, bahwa mereka ada keterlibatan. Bisa saja tidak, karena memang isinya menguntungkan kubu mereka.  Melihat pernyataan hanya sampai itu saja, tanpa ada lainnya toh jelas sangat dini mengaitkan itu benar-benar gawe mereka.

Buat apa harus membuat koran demikian, isinya pun lebih cenderung bukan sebuah prestasi, jauh lebih bermanfaat itu membuat rilis resmi atas capaian Jokowi sebagai capres mereka. Mana yang perlu dibenahi dan mengapa itu tidak bisa tercapai dengan gamblang.  Alasan yang cukup mentah  jika itu adalah terbitan oleh TKN baik sayap ataupun lepas, relawan misalnya. Dampaknya tidak cukup baik.

Selama ini siapa yang lebih suka bermain dengan isu dan "gelap-gelapan"? Jelas ke mana arahnya bukan? Dan sisi lain juga tidak terbiasa, dan tidak memiliki kepentingan dengan adanya koran itu, artinya keduanya bisa saja bukan pelaku, dan keduanya bisa juga pelaku dan memiliki dampak yang cukup signifikan.

Paling-paling akan menjadi jelas usai penghitungan suara. Akan ke  mana dan seperti apa penanganan IB ini apakah diusut ke pengadilan, atau usai begitu saja, terlupakan karena ya biasa, sebagaimana kasus-kasus lain di negeri ini. hanya hangat-hangat tahi ayam.

Menjadi penting adalah, agar politik dan demokrasi bangsa ini bukan semata riuh rendah panas-panasan dan kursi semata. Ada pendidikan berpolitik bahwa berdemokrasi juga memiliki aturan, tatanan dan aturan yang elok. Tidak menjadi kelompok yang sukanya memaksakan kehendak, menggunakan segala cara yang penting menang.

Di luar dua kepentingan yang saling berkompetisi, bisa saja ada kelompok yang ingin mendompleng dan memiliki agenda sendiri. Hal ini sangat mungkin dan justru sangat berbahaya model penumpang gelap, tidak jelas warna dan jenis kelaminnya demikian. Mereka tidak peduli siapa yang menang, karena hanya ingin mengacaukan tatanan yang baik di dalam negara yang sedang kelihatan harapannya ini.

Jauh lebih cerdas adalah tidak terpengaruh pada hal-hal yang tidak jelas, membuka pikiran untuk mencari kebenaran yang lebih mendekati kebenaran yang mendasar. Bagaimana menjunjung hukum dengan melanngar hukum. Mengaku demokratis namun mengabaikan azas-azas demokrasi. Ini penting. Pendidikan politik sangat mendesak, bukan semata kekuasaan, namun demokrasi beradab yang terjadi.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun