Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Korupsi di Mata Capres

18 Januari 2019   12:58 Diperbarui: 18 Januari 2019   13:22 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paling fenomenal jelas Berkarya dengan Orde Barunya. Siapa yang bisa mencuci bersih kerak Orba dari benak partai baru ini. Pun perilakunya sepanjang kampanye ini tidak jauh-jauh dari "pembelaan" masa lalu yang bobroknya hingga kini masih  terasa dan menjangkiti.

Bandingkan apa yang sudah dicapai Jokowi. Penandatanganan dengan Swis jelas langkah maju pesat, di mana mereka paling sulit berbagi atas nama kerahasiaan kini mau. Tahun ini mulai ada hasil mereka mau membagikan data itu. 

Usai Swis mau bekerja sama, Singapura pun mengekor di belakangnya. Upaya mentok bagi para maling dalam upaya menyembunyikan dananya.

KPK selama ini masih juga menjadi salah satu lembaga yang paling dipercaya oleh masyarakat. Dengan demikian rakyat juga masih cukup yakin bahwa berjalan dengan sebagaimana mestinya langkah yang diambil KPK. 

Benar KPK lepas dari pemerintahan, namun toh itu juga bagian utuh di mana pemerintahan memerlukan lembaga ad hoc ini karena maraknya korupsi dan maling berdasi ini yang ugal-ugalan.

Kejaksaan pun melakukan kinerjanya dengan baik. Terbaru, mereka melakukan OTT padahal pejabat baru dilantik, ternyata menemukan uang ratusan juta. Mereka juga melakukan kerjanya dengan baik dan ini hal yang baru. Dulu hanya akan, atau kami menjalankan prosedur semata.

Kepolisian menjadi lembaga yang cukup pesat di dalam melakukan pembenahan organisasinya. Cukup baik perkembangannya, dan harapan baik jika terus demikian. Penyakit lama memang masih perlu disembuhkan terus menerus.

Pengembangan pembayaran elektronik juga menjadi upaya yang cukup baik. Rekam jejak digital keuangan sangat membantu untuk mendeteksi maling beroperasi. 

Warung kecil yang menjadi relasi jasa untuk pemerintahan sekelas kecamatan pun mulai menggunakan rekening. Potensi maling makin kecil.

Lebih konkret lagi adalah perilaku, di mana anak-anak Jokowi lepas dari bisnis dengan BUMN, bukan ASN, dan militer, yang biasanya berbau KKN laiknya era lalu. Memang keteladanan itu menjadi penting dan usaha itu harus dimulai dari keluarga.

Apa iya mau memilih yang belepotan di dalam mau memahami makna korupsi saja?  Berkelit di dalam konsep karena hanya sebuah upaya untuk menghindari kenyataan bahwa mereka tidak memiliki pemikiran realistis yang bisa dilakukan.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun