Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Saloka, Ceria Tiada Habisnya

9 Januari 2019   17:46 Diperbarui: 9 Januari 2019   17:47 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada hampir 40 wahana permainan, dan yang sudah siap sekitar 25-an cukup menguras tenaga juga.  Apalagi di dalam kondisi cuaca yang model seperti ini, mendung panas silih berganti, jadi mudah capek dan lelah.  Secara umum sih menyenangkan.

Beberapa wahana permaianan adalah

Cakrawala, bisa menikmati pemandangan Rawa Pening, di kejauhan perkebunan kopi PTP Asinan, jembatan Tuntang dengan berputar hingga ketinggian maksimal 33 meter. Pemandangan seluruh Saloka jelas tidak ada yang tidak bisa dinikmati.

Galileo, lumbung ilmu Galileo, berisi mengenai gunung, pengetahuan tata surya, tsunami, permesinan, manusia, hewan purba, dan juga ada dunia luar angkasa. Bisa juga untuk mengaso sambil ngadem. Jadi lebih baik belakangan saja ke sini.

Adu nyali, biasa dikenal rumah hantu dengan aneka penakut, suara, dan visual yang mengerikan memang. Perlu sangat hati-hati bagi yang ciut nyali, karena memang mengerikan juga, apalagi sendirian. Ruangan yang gelap dengan aneka suara seram, apalagi  memikirkan legenda Baruklinting membuat makin seram. Aman sih.

Paku bumi, asyik juga ini, hanya karena sendirian jadi tidak jadi seru. Bagaimana rasanya diangkat ke atas dengan cepat dan diturunkan dengan cepat pula. Akan lebih seru jika beramai-ramai, karena berteriak-teriak dengan teman lebih asyik. Sendiripun asyik hanya lucu dan sepi.

Keterangan gambar milik pribadi
Keterangan gambar milik pribadi
Bagi yang perlu makan dan  minum tidak perlu khawatir. Banyak tersedia makanan favorit dan mudah diterima oleh lidah siapapun, seperti es krim, nasi goreng, mia ayam, bakso, dan sejenisnya. Jelas cocok lah dengan lidah kita. Soal harga juga relatif wajar.

Memang masih sangat terbatas soal oleh-oleh dan souvenir. Memang bisa sih ke arah Solo-Salatiga (arah selatan)  sekitar satu kilo meter ada pusat souvenir dalam pasar tepi jalan yang jauh lebih lengkap. Produk bambu untuk alat-alat rumah tangga, produk logam untuk perabot dapur, ataupun hiasan rumah lainnya banyak tersedia. Jadi agak di luar namun tidak jauh juga.

Masih banyak lagi yang tersaji, asyik dan semarak pokoknya. Namun ada beberapa hal jika ditambahkan akan menjadi lebih keren lagi.

Coba tambahkan mengenai enceng gondok. Mengapa saya rekomendasikan, tampilan dari atas itu pengunjung akan melihat Rawa Pening yang hampir seluruhnya hijau karena enceng gondok. Coba di ruang Galileo itu ada aniasi atau stan mengenai enceng gondok, produk enceng gondok, dan bagaimana "peningnya" mengatasi itu.

Kedua bisa ditambahkan soal kopi. Melihat sedikit ke arah barat laut terhampar perkebunan kopi Asinan dengan bukit-bukitnya yang hijau. Alangkah lebih bagus jika kopii itu  dikupas habis. Ingat khas juga kopi untuk Indonesia dan Kabupaten Semarang. Jenis kopi, produk kopi, dan aneka hal ikhwal kopi lainnya akan menambah semarak Lumbung Ilmu Galielo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun