Pribadi yang berpikir sempit dan egoisme, karena mereka hanya berpikir mengenai keuntungan sendiri, kenyamanan sendiri dan enggan untuk memenuhi kewajibannya. Mereka banyak menemukan jalan berkelit untuk bisa memenuhi kewajiban. Termasuk ketika ada BPJS. Keakuan dan cinta diri yang berlebihan.
Jika mau sedikit saja nalarnya berjalan. Pajak yang lebih tinggi akan kembali ke diri kembali. Pembangunan infrastruktur, adanya sarana dan prasarana yang baik, akhirnya ada balasan setimpal  yang dapat kembali dirasakan. Bedakan dengan kong kalikong pajak, hemat sesaat dan hanya  hemat tanpa ada imbal balik dan kontribusi bagi bangsa dan negara.
Mereka ini tahu, bahkan paham bahwa apa yang dilakukan pemerintah dan Jokowi itu jelas benar dan baik, namun mereka jengkel karena kepentingan dan kesenangan mereka itu terhenti, terganggu, dan enggan dipisahkan dari hal yang sangat menyenangkan itu. Mereka memiliki pemahaman yang baik namun tidak mempunyai nurani yang jernih karena sudah sangat dipengaruhi kesenangan dan kesukaan yang demikian memabukan.
Kelompok ini  pula yang membuat isu yang cukup masif tidak bermanfaatnya infrastruktur, kekacauan BPJS, dan banyak hal baik yang dicoba direduksi, direcoki dengan masukan sesat mereka. Mereka tahu persis bahwa apa yang berjalan dengan baik itu sangat merugikan keberadaan mereka. Mereka tahu akan kekeringan jika negara berjalan dengan baik, dan itu sebisa mungkin tidak terjadi.
Rakyat kecil, penduduk yang tidak mendapatkan keuntungan secara langsung pembangunan era lalu, jelas suka cita dengan pilihan pemerintahan saat ini. Mereka memiliki pandangan yang jauh lebih jernih karena mendapatkan kemudahan saat ini, bukan karena sesaat dan egoisme.
Apakah mau terus mundur seperti era lalu? Itu ada di tangan kita.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H