Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ke Mana Arah Politik Anies dalam Pilpres 2019?

23 November 2018   12:00 Diperbarui: 23 November 2018   12:30 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Atau seperti ini, benar dan itu hanya bisa diatasi oleh pemerintah pusat yang kuat seperti kepemimpinan yang mengantar kepada saya menjadi gubernur di DKI. Saatnya berubah. Jika ini tentu malah tidak membuat kaget. Lha ini malah setuju dengan pemerintah pusat dan tidak mau menanggapi  pidato koalisinya.

Kedudukan pemerintah daerah memang ada kesatuan dengan pemerintah pusat, terutama dalam pembangunan yang melibatkan lintas provinsi, lintas kepentingan, seperti turunnya permukaan tanah seperti ini. Daerah tidak akan mampu. Namun mengapa hanya sekarang beda dengan beberapa bulan lalu?

Harapan bahwa ia bisa juga menjadi salah satu kandidat dalam pilpres dengan melakukan "perlawanan" tentu bisa juga. Kemungkinan yang realistis juga, toh dulu ikut konvensi  Demokrat, bukan tidak mungkin bahwa harapan untuk itu masih cukup kuat. Kondisi yang  terbatas oleh PT yang tinggi toh masih ada harapan dengan opsi lain.

Susah menerobos dua kandidat antara Jokowi dan Prabowo, Demokrat yang lengkap modalnya saja dengan AHY tetap tersingkir, realistis jika ia akan digandeng  Prabowo menjadi wapres. Sikap yang berseberangan dengan pusat memberikan kode, signal, dan  arah ke mana hendak membawa nasib politiknya. Toh kardus yang berbicara dan ia sendirian mengelola Jakarta.

Jawaban Anies Baswedan ini cukup kuat mengindikasikan bahwa ia lebih realistis sebagaimana rekan-rekan gubernur lainnya di dalam memilih dukungan kepada siapa. Pembangunan yang berkelanjutan memang sudah telanjur banyak membuat pemerintah daerah kepincut kinerja pemerintahan sekarang.

Toh Prabowo tidak juga memberikan tawaran solusi, alternatif ide untuk menjaga agar tidak tenggelam. Coba bayangkan saja kalau diam saja buat apa menjadi pemimpin dan negara atau kotanya tenggelam?

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun