Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perilaku PAN dan Wajah Reformasi

6 November 2018   17:17 Diperbarui: 6 November 2018   17:27 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecenderungan nepotis lebih mengemuka karena kemampuan Hanifi pun belum benar-benar teruji untul level pimpinan dewan. Masih banyak nama lain yang jauh lebih berpengalaman. Nama besar Rais memang lebih menjual.

Kiprahnya di dunia politik pun belum terdengar dengan baik, bagaimana ia menanggapi isu, wacana, atau peristiwa. Masih ada Drajad Wibowo, atau nama-nama lain yang lebih berpengalaman di dewan dari fraksi PAN.

Berbahaya juga bagi nama Amien Rais yang sudah buruk akan lebih buruk. Jangan disepelekan kisah RS kemarin yang menyeret Amien Rais hingga diperiksa polisi. Kalau anaknyaa yang menggantikan TK, orang bisa saja menuduh Amien yang bermain sehingga TK menjadi pesakitan agar anaknya bisa naik dengan mudah.

Nama Amien dipertaruhkan juga bukan malah membantu lebih baik karena ia tidak berdaya menjadikan PAN sebagai partai modern. Usai besan menjadi ketua umum, kini anak menjadi pimpinan dewan. Jauh lebih parah dibandingkan partai-partai lain. partai-partai lain lebih bagus, Demokrat yang agak mirip, PDI-P yang masih beraroma kultus pun tidak begitu-begitu amat.

Lebih dua puluh tahun ternyata reformasi masih berjalan di tempat, bahkan oleh pelaku utama dan produk utama. Reformasi belum membawa dampak yang signifikan jika melihat "prestasi" PAN.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun