Sikap mundurnya Sandi ternyata demi ia bisa leluasa keliling Indonesia dengan sambil mengeluarkan joke murahan yang penting tenar. Soal benar dan fakta belakangan. Ketahuan minta maaf selesai polanya. Hal yang akan sulit ketika tetap menjadi wakil gubernur.
Tanpa mundur, tidak perlu ada polemik dan perebutan jabatan yang sangat menghambat pemerintahan daerah. Ini sangat serius, jangan dianggap sepele seolah-olah tidak ada masalah. sebentar lagi memasuki musim hujan, dan potensi banjir tampaknya sangat besar, di mana pengelolaan daerah penyangga dan sampah pun kemarin sangat bermasalah.
Siapa yang menjadi korban dari perilaku mereka berdua?
Pertama jelas daerah Ibukita Jakarta. Dengan dua orang saja sudah ngos-ngosan, apalagi sendirian. Pejabatnya pun bukan tipikal pekerja keras, selain pinter berwacana dan ide serta gagasan yang ironisnya susah diaplikasikan. Model pemikir belakang meja yang ternyata sangat susah diaplikasikan. Pembangunan cenderung mundur lagi, bukan hanya berhenti.
Kedua, secara politis jelas PKS karena mereka akan menjadi partai masa lalu semata. Posisi gagal mendapatkan wagub membuat keadaan PKS makin susah. Krisis kepercayaan ari Jakarta merembet ke daerah-daerah. Memang sangat susah keberadaan PKS dengan hanya satu kasus ini, belum lagi kasus lain.
Koalisi 02 pun tersandera, karena posisi perebutan ini jelas memperlihatkan kerapuhan kebersamaan mereka. Saling berebut jabatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pilpres, kemudian saling ancam untuk tidak kampanye pilihan presiden jelas preseden buruk bagi keberadaan pasangan 02.
Konsekuensi logis atas itu semua jelas akan diderita oleh;
Anies yang pontang-panting membangun Jakarta, dibarengi harus mempertahankan ide-ide utopisnya yang susah direalisasikan. Mempertahankan ide-ide Sandi yang  makin kelihatan belepotan. Habis energi untuk ini, jelas Jakarta  terabaikan.
Prabowo makin jelas kualitasnya lebih memilih kader dan partainya sendiri. Kampanye buruk untuk pilpres, hanya pilihan Sandi yang gegabah, dan ia jelas tahu namun diam saja. Sama gegabahnya.
Lagi-lagi PKS, PKS hanya jadi tunggangan Prabowo, dan mereka makin tenggelam karena tidak mampu mengatasi persoalan ini. Ancaman menghentikan mesin partai yang sama saja akahirnya, Â hanya anjing menggonggong khafilah berlalu. Tidak akan ada dampak berarti dari Prabowo dan Gerindra.
PKS akan makin meredup dan kehilangan pamor karena kesalahan mereka di dalam menjalin komunikasi politik. Kebersamaan tidak sebanding, dan hanya menjadi sapi perahan saja. Kesalahan berulang yang tidak diperbaiki, konsekuensi logis jika ditinggalkan pemilihnya.