Mereka paham Jokowi tidak akan pernah ribut dan ribet dengan kualitas mereka, mereka yang tidak tahu diri itu yang malah trunyak. Konsekuensi atas pilihan pemimpin sejati. Tidak mengurangi kualitas pribadinya juga.
Prabowo dengan Rekam Jejaknya
Agak sedikit berbeda, mengaitkan kebersamaan dengan yang lain, karena Prabowo belum pernah memimpin jabatan publik, namun dalam banyak kasus sikap Prabowo dan kawan-kawan yang bisa terbaca. Jadi sedikit lebih luas jika dibandingkan dengan Jokowi.
Ratna Sarumpaet jelas korban terakhir. Bagaimana mereka, termasuk Prabowo tidak ada yang "mengingat"-nya lagi. Mengunjungi saja tidak, malah ramai---ramai mengaku menjadi korban atas kebohongan RS. RS menjadi "pelaku" tunggal atas kebodohan mereka bersama-sama. Bagaimana tidak, jika memang korban itu tidak serta merta konpres, menunggu cek dan cek lagi sehingga tahu kebenaran dengan baik.
Malah rekan di dalam menyuarakan penganiayaan menyatakan RS sudah menjadi sampah, tidak perlu lagi dikunjungi. Langsung begitu saja sikapnya, jelas mau cuci tangan karena telah "gagal" dalam misi, coba kalau sukses?
Merunut ke belakang, bagaimana mereka bersama-sama memroduksi kebencian, hoax, dan kepalsuan, ada Saracen, Jonru, Buni Yani, dan kisah-kisah senada. Pernahkan mereka, terutama Prabowo ada untuk mereka. Paling tidak mau memberikan dukungan. Jelas kalau pembelaan hanya melalui anak buahnya demi kepentingan Prabowo bukan yang sedang menghadapi kasus hukum.
Ke mana Prabowo dan kawan-kawan ketika Rizieq Shihab menghadapi bertubi-tubi persoalan hukum? Apakah ada pembelaan secara cukup? Paling-paling via medsos oleh anak buahnya. Dia sendiri?
Jika merunut jauh ke belakang, konon tentara atau militer itu tidak ada prajurit salah, ya ada komandan yang salah. Namun anak buahnya disidang, dibui, ia malah ke Jordania. Ini khusus sikap kepemimpinan Prabowo, bukan kelompok mereka, toh sangat identik. Anak buahnya ada di tahanan, ia bisnis di Timur Tengah. Apapun alibinya, katanya bersih oleh apapun itu, toh tim mawar ada di dalam komandonya.
Habis manis sepah dibuang menjadi inti kepemimpinan ala Prabowo dan kawan-kawan. Satu juga pendekatan Jokowi yang tidak menyatakan satu kata saja pada anak buah yang ia ganti, padahal sikapnya menunjukkan yang tidak patut, tetap diam. Jelas bukan kualitasnya dan pembedanya?
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H