Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kepemimpinan Antara Jokowi dan Prabowo

16 Oktober 2018   05:00 Diperbarui: 16 Oktober 2018   05:02 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mereka paham Jokowi tidak akan pernah ribut dan ribet dengan kualitas mereka, mereka yang tidak tahu diri itu yang malah trunyak. Konsekuensi atas pilihan pemimpin sejati. Tidak mengurangi kualitas pribadinya juga.

Prabowo dengan Rekam Jejaknya

Agak sedikit berbeda, mengaitkan kebersamaan dengan yang lain, karena Prabowo belum pernah memimpin jabatan publik, namun dalam banyak kasus sikap Prabowo dan kawan-kawan yang bisa terbaca. Jadi sedikit lebih luas jika dibandingkan dengan Jokowi.

Ratna Sarumpaet jelas korban terakhir. Bagaimana mereka, termasuk Prabowo tidak ada yang "mengingat"-nya lagi. Mengunjungi saja tidak, malah ramai---ramai mengaku menjadi korban atas kebohongan RS. RS menjadi "pelaku" tunggal atas kebodohan mereka bersama-sama. Bagaimana tidak, jika memang korban itu tidak serta merta konpres, menunggu cek dan cek lagi sehingga tahu kebenaran dengan baik.

Malah rekan di dalam menyuarakan penganiayaan menyatakan RS sudah menjadi sampah, tidak perlu lagi dikunjungi. Langsung begitu saja sikapnya, jelas mau cuci tangan karena telah "gagal" dalam misi, coba kalau sukses?

Merunut ke belakang, bagaimana mereka bersama-sama memroduksi kebencian, hoax, dan kepalsuan, ada Saracen, Jonru, Buni Yani, dan kisah-kisah senada. Pernahkan mereka, terutama Prabowo ada untuk mereka. Paling tidak mau memberikan dukungan. Jelas kalau pembelaan hanya melalui anak buahnya demi kepentingan Prabowo bukan yang sedang menghadapi kasus hukum.

Ke mana Prabowo dan kawan-kawan ketika Rizieq Shihab menghadapi bertubi-tubi persoalan hukum? Apakah ada pembelaan secara cukup? Paling-paling via medsos oleh anak buahnya. Dia sendiri?

Jika merunut jauh ke belakang, konon tentara atau militer itu tidak ada prajurit salah, ya ada komandan yang salah. Namun anak buahnya disidang, dibui, ia malah ke Jordania. Ini khusus sikap kepemimpinan Prabowo, bukan kelompok mereka, toh sangat identik. Anak buahnya ada di tahanan, ia bisnis di Timur Tengah. Apapun alibinya, katanya bersih oleh apapun itu, toh tim mawar ada di dalam komandonya.

Habis manis sepah dibuang menjadi inti kepemimpinan ala Prabowo dan kawan-kawan. Satu juga pendekatan Jokowi yang tidak menyatakan satu kata saja pada anak buah yang ia ganti, padahal sikapnya menunjukkan yang tidak patut, tetap diam. Jelas bukan kualitasnya dan pembedanya?

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun