Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gertakan PKS, Rasanya yang Tidak Sabar Lagi

29 April 2018   20:07 Diperbarui: 29 April 2018   20:18 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat, mereka paham kalau suara mereka tidak cukup menjanjikan, tapi mau mundur jelas malu dan bisa menjadi bencana untuk pileg. Dengan "tekanan" ini, paling tidak memberikan sedikit keyakinan pada pemilih untuk tidak lari dan memilih partai lain. Ingat pileg  dan pilpres serempak.

Dengan melihat apa yang dilakukan PKS ini, sangat logis dan bener tekana perlu diberikan agar mereka bisa memutuskan dan cukup waktu mau ke mana dengan keputusan Gerindra. Dengan tidak jelasnya posisi mereka, tidak bisa bergerak leluasa. Waktu semakin mepet.

Apa yang ditampilkan tersebut, suka atau tidak, mau mempertontonkan kualitas partai politik haus kekuasaan dan orientasi pada kekuasaan bukan soal perjuangan bagi bangsa dan negara. Bangsa dan negara menjadi sarana bagi mereka untuk mengeruk kekayaan. Padahal idealnya adalah sebaliknya, mereka berjuang bersama bagi bangsa dan negara yang lebih baik lagi.

Apakah masih akan memilih partai yang hanya berfokus pada kursi dan kekuasaan semata, dengan rekam jejak yang begitu kelam dengan korup dan perilaku elit mereka yang demikian?

Sayang, produk asli demokrasi dan reformasi yang pernah begitu menjanjikan, ternyata tidak lebih baik. Soal korupsi yang menjadi "musuh" utama gerakan '98, eh mereka malah pioner di sana. Berkali-kali tertangkap termasuk tertangkap tangan sedang korup, melakukan perilaku yang minir dengan suap menyuap, tidak ada sesal sama sekali.

Soal kekuasaan yang begitu lama, koneksi, dan nepotis yang dijadikan serangan pada rezim Orba, toh mereka lakukan juga. Lihat bagaimana perlaku ugal-ugalan mereka di kementrian yang mereka pegang dulu.

Apa bedanya dengan rezim Orba yang berpusat pada keluarga dengan kelompok jika demikian? apakah partai demikian ini yang akan memimpin? Perilaku dan ideologi berbangsa berbeda namun tidak mau mengaku dan mengandalkan sikap mendua yang sangat memalukan.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun