Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Beye, Maaf Cobalah Belajar ke Pak Ahok

4 Januari 2018   10:14 Diperbarui: 4 Januari 2018   10:19 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini belum ada yang bersikap kritis obyektif. Mengapa tidaka Demokrat mengambil sisi itu? Mengapresiasi pembangunan dan juga memberikan masukan kekurangan-kekurangan yang ada. Lihat BPJS, KTP-el, dan juga infrastruktur itu bukan semata gawe Pak Jokowi dan jajaran saja, sudah ada sejak era Pak Beye. 

Sayangnya KTP-el lebih heboh malingannya daripada prestasi dan prestisenya. Coba jual bagaimana baiknya BPJS dan KTP-el jika tidak untuk bancaan. Pak Jokowi dan jajaran tidak akan bisa membantah bahwa itu memang sejak era Pak Beye.

Jangan pula kaget, jika kemudian ada sasaran tembak ke kader baik langsung atau tidak ke partai Demokrat soal KTP-el, ingat susah lho mendagri lepas tangan soal kisruh KPT-el ini. 

Jangan kemudian mengatakan pemerintah dan penegak hukum beralku tidak adil lagi. Apalagi juga nyaring terdengar ketua dewan yang lalu pun sering diucapkan. Demokrat lagi, meskipun masih jauh sih.

Penegak hukum tidak perlu beretorika atau berwacana, kembali lanjutkan apa yang dikatakan Demokrat dan Pak Beye sebagai hal yang politis itu. Buktikan bukan politis namun memang korup dan soal Pak Antasari biar terbuka apa yang sebenarnya terjadi. 

Warga negara juga geram kog mengapa bisa demikian, kalau benar pembunuhan nyatakan tidak ada lagi kecurigaan karena fakta yang tidak jelas. Kalau memang ada skenario sebagaimana ungkapan Pak Antasari ya sudah, biar semua jelas. Siapa yang main politik dan  benar siapa yang kriminal jelas.

Pak Ahok memberi contoh, berani bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan, tidak banding, tidak cari kambing hitam, dan sebagainya. Toh masih bisa berbuat meskipun tidak menjadi gubernur sekalipun.

Efek luar biasa memang bisa terjadi, namun jangan kemudian nanti menyalahkan lagi presiden kalau dipanggil, diperiksa, dan malah berujung pada tersangka. Siapkah dengan itu semua? Riak mungkin badai bisa terjadi, namun penting daripada ada tantrumdan drama yang mengusik di dalam keadaan tenang-tenang saja.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun