Pilkada serentak 2018 makin dekat, pilpres pun menjelang. Dalam sebuah pernyataan, petinggi Gerindra-PKS mengatakan kalau pilkada Jawa Barat bisa mirip dengan Jakarta. Waduh langsung kepikiran SARA yang mengemuka, bukan program dan  kinerja atau  prestasi yang akan terjadi, parno.com.
Deddy Mizwar
Tentu banyak yang paham kemampuan Deddy sebagai wakil gubernur tidak menunjukkan kemampuan yang luar biasa sebagaimana di dunia film. Alasan hanya wakil juga tidak bisa merasionalisasi, karena toh Ahok dan Jarot bisa memberikan bukti wakil bukan sekadar ban serep atau pajangan semata. Popularitas Deddy memang tidak ada yang menyangsikan, karena ia bergulat di dunia film dengan baik dan terbilang sukses. Selain popularitas, nilai plusnya masih perlu waktu, malah kekurangan setia akan pilihan tugas jelas nampak dengan masihnya ia bermain dalam iklan. Ini tentu mengurangi komitmen yang telah ia jalani. Bagaimana wakil gubernur main iklan, di sanapun ditampilkan sebagai seorang birokrat dengan ajudan segala.
Dedi Mulyadi
Harapan yang cukup kuat untuk menjadi pesaing kuat Deddy Mizwar. Bupati yang banyak melakukan terobosan, ketua partai politik cukup kuat, dan pilihan di dalam kehidupan bersama terutama gerakan intoleran cukup kuat. Nilai plus banyak dimiliki karena pengalaman birokrasi, relasi dengan dewan jelas sudah bisa mengatasi dan mencari jalan tengah di mana bisa berjalan semua program. Orang partai politik bukan karena ketenaran saja, namun memang partai yang sudah makan asam garam di dalam dunia politik bangsa ini.
Ridwan Kamil
Pelopor birokrat muda kekinian, media sosial menjadi jejaring dan kekuatannya. Keberaniannya dalam beberapa kasus patut menjadi point positif dirinya. Meyakinkan partai politik untuk menjadi pendukung dan pengusung masih menjadi tanda tanya. Â Prestasi memang relatif baik dan menonjol di bawah kendalinya. Â Keberaniannya berwacana di media sosial bisa menjadi harapan untuk sosok pemimpin di Jawa Barat. Memang masih perlu bukti lagi.
Mirip Jakarta
Tokoh politik Gerindra-PKS mengatakan, kalau Jawa Barat  akan dibuat kampanye seperti Jakarta, maka  Anies Sandy pun akan diusung. Radar kecurigaan tingkat parno pun langsung bergerak . kalau yang di bawah sadar mirip Jakarta itu SARA, habislah NKRI ini.  semua tentu paham, sepakat, dan tahu kalau mau jujur pilkada Jakarta itu politik SARA bukan kemenangan mesin partai yang berjalan dengan baik.
 Sisi politiknya malah sangat lemah. Kasar, main kayu, menggunakan segala cara untuk mendapatkan kursi, bahkan jenazah pun ikut berpolitik, jangan sampai jika itu terjadi. Mirip Jakarta yang mana coba, prestasi kampanye positif mereka hampir tidak ada.  Program pun hanya antitesis, mengritisi tanpa solusi atas program calon lain, apa yang mau dijadikan andalan di tempat baru? Cara yang sama?
Jawa Barat Potensial Intoleran, SARA Potensial Mudah Membiak