Apakah itu terjadi kini? Siapa yang dilarang, siapa yang dibubarkan, dan mengapa mereka dinilai melanggar hukum? Sepanjang yang dirugikan itu negara, yang diciderai itu negara, dan yang dihinakan dan akan mendapatkan kerugian itu negara, tentu patut diapresiasi. Â UU, polisi, dan penegak hukum itu bukan pendukung penguasa namun pendukung bangsa dan negara. Bangsa di atas segalanya, negara sebagai satu-satunya yang perlu mendapatkan perlindungan. Kesalahan pribadi-pribadi yang menjadi pejabat pemerintah, sepanjang terbukti harus dibawa ke muda persidangan.
Ketidaktaatan atas azas dan hukum
Tuduhan, kecurigaan, dan segala macam saling sengkarut bangsa ini karena lemahnya ketaatan pada hukum, azas, dan komitmen yang telah disepakati. Masing-masing bisa menerjemahkan, menganalisis, dan menggunakan sekehendak sendiri. Bagaimana hukum susah tegak karena bisa kalah oleh kepentingan. Hakim ketakutan karena gerudugan massa. Hukum masih bisa ditafsirkan oleh semua orang sesuai kepentingannya.  Azas Pancasila sudah dipilih, namun banyak pula yang menggunakannya sebagai sarana semata demi mendapatkan kekuasaan, padahal jelas-jelas mereka  menolak falsafah itu. Komitmen diingkari jangan tanya lagi bagaimana sumpah dan janji jabatan bisa seenaknya diabaikan.
Penegakan hukum yang sangat lemah
Susah mau menegakkan hukum, bagaimana di atas, gerombolan, gerudugan, bisa mengubah keadaan karena kepentingan sendiri dan kelompok. Perangkat hukum masih bisa dibeli. Uang masih bisa mengubah isi pasal dan isi tuntutan dan akhirnya pada putusan. Bagaimana negara modern masih bisa diatur oleh uang dan kepentingan. Â Artinya negara masih bisa dikuasai seberapa banyak uang dan teman yang dimiliki.
Pendidikan dan agama semata formalitas.
Gelar tinggi, berderet, agama semua beragama, status tertinggi dalam keagamaan juga hampir semua memiliki dan bisa menyandangnya, namun sayangnya fitnah pun bisa beredar luas, kebenaran yang diingkari dengan gigih semua demi kepentingan sesaat, pribadi, dan kelompok. Bagaimana mengaku beragama namun sekaligus menistakan kemanusiaan dan Keilahian demi jabatan.
Bangsa ini bukan lemah karena bangsa asing, namun bangsa sendiri yang tidak taat. Menggunakan segalanya demi kepentingan sendiri dan sesaat.
Salam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H