Selama ini hanya pencitraan, banyak omong dan wacana, komentar sana-sini, soal prestasi nol. Jika kejebak dalam dilema seperti ini, paling mudah adalah menjadi penjilat di sisi seberang, siapa tahu dapat rejeki nomplok diterima. Kebanyakan politikus banyak omong kososng, komentar yang tidak pas pada kemampuan, dan bukan pada masalah yang esensial, mendasar, dan bagi kehidupan bersama. Dengan demikian, jika salah sedikit saja akan ditinggalkan oleh kawan apalagi lawan.
Partai Politik yang Kejam
Partai politik hanya mau enaknya, kasus anggota atau kader akan ditimpakan sebagai  kasus pribdi, jelas kalau korupsi, dan susah melepaskan tidak adanya uang korupsi masuk kas partai, namun semua dibuang, seperti rombeng. Hal ini, soal korupsi masih bisa diterima akal sehat, lucu jika itu membawa nama partai politik saat berwacana, eh malah partainya cuci tangan.  Jarang sebenarnya kader bicara atau bertindak atas inisiatif pribadi.
Partai Abai Ideologi
Partai yang memiliki ideologi jelas, pendidikan partai tentu akan ditekankan sehingga apa yang dilakukan sudah segaris dengan idelogi partai. Selama ini tidak jelas apa yang dilakukan politikus, semua jalan sendiri-sendiri. Â Artinya masih jauh dari harapan dari demokrasi dan partai politik modern. Pantas kalu partai bukan memberi solusi namun sering menambah masalah atau beban bagi bangsa dan negara ini.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H