Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden: SBY Lebay, Prabowo Mengapa Ribut Sekarang

28 Juli 2017   17:58 Diperbarui: 30 Juli 2017   14:20 3151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapapun jadi presiden perlu didukung asal:

Pejuang Pancasila bukan konsep dan wacana semata, dengan dikelilingi kelompok radikalis dan penuh kebencian rasis, suka kekerasan dari rekam jejak mereka. Rekam jejak dan lingkaran utama sangat menentukan jiwa mereka. Mengatakan atau melafalkan Pancasila namun hatinya busuk, apa beda dengan serigala berbulu domba. Tetap dia tidak doyan rumput selain daging.

Komitmen bagi bangsa dan negara di atas pribadi dan kelompok. Lihat saja selama ini bagaimana perilaku mereka itu. Rakyat diingat dan disebut hanya ketika menghadapi kesulitan dan dekat pemilu. Semua sudah terang dan bisa dilihat dari perilaku mereka selama ini. Jangan karena tiba-tiba makan di warung pasti merakyat atau panen di sawah sudah pasti memikirkan petani.

Tidak tersandera oleh masa lalu, baik kekerasan ataupun maling. Persoalan ini belum tersentuh sama sekali bagaimana maling makin menggila padahal kinerja penegak hukum makin membaik. Petinggi negeri maah antri masuk bui. Ke mana mereka selama ini?

Masalah terorisme, narkoba, dan maling berdasi sama sekali tidak menjadi pembicaraan elit negeri ini mengapa? Mereka tidak akan mampu memberikan solusi dan tidak seksi untuk pemilu mereka. Apakah mereka ini layak memimpin negeri? Jelas mereka mikir kursi sebagai tujuan, dan mencapai itu bingung.

Satu ton narkoba di depan pandangan, polisi mati di pelupuk mata karena teroris, dewan bancaan anggaran KTP-elsama sekali tidak mereka lihat. Mereka punya mata dan kuping namun buta dan budeg.

Salam

Artikel terkait: kompasiana.com/paulodenoven

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun