Kesempatan untuk berkembang. Sepakat bahwa kritikan membangun itu penting, namun perlu juga proporsi yang pantas dan patut. Jika berlebihan nantinya akan menjatuhkan mental dan malah mundur atau gugur bukan malah menjadi mekar dan berkembang. Sayang bukan potensi yang akan berhasil, malah tercipta para penakut dan kelompok minder.
Kesalahan dan kekurangan itu untuk dibenarkan bukan untuk dijadikan bahan menghujat atau menjatuhkan. Tabiat buruk yang perlu dikurangi. Hal yang wajar dan natural selama di dunia. Perlu kebesaran jiwa untuk membetulkan bukan mempermalukan, demikian juga untuk menyadari kesalahan.
Pola pikir dan tindakan sesuai dengan perkembangan psikologis, jangan sampai anak-anak dituntut seperti orang dewasa dan sebaliknya. Sering bangsa ini abai akan hal ini. Kepentingan yang mengemuka, Â parah lagi jika hal itu adalah politik nonetis yang mengemuka.
Keteladanan. Elit yang sering bertikai dan mengedepankan kepentingan diri menjadi tontonan yang akhirnya menjadi tuntunan bagi generasi selanjutnya. Perlu kerja keras agar elit mau bebenah bisa menjadi contoh di dalam kebaikan bukan sebaliknya.
Agama bukan semata ritual dan hapal, namun menjalani dan melakukan. Kesesuaian perilaku dan ucapan masih jauh dari nilai-nilai agama. Bagaimana mengatakan kalimat suci namun tangan tetap mencuri.
Pendidikan. Kritis dan bertanggung jawab perlu dibina sejak dini. Pendidikan sangat berperan penting sehingga tumbuh dengan baik sesuai dengan perkembangan diri setiap tahapnya.
Jayalah Indonesia
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H