Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ponari Hingga Afi, Kompeni Sampai FPI, Bangsa Gumunan dan Bosenan

4 Juni 2017   19:09 Diperbarui: 4 Juni 2017   19:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesempatan untuk berkembang. Sepakat bahwa kritikan membangun itu penting, namun perlu juga proporsi yang pantas dan patut. Jika berlebihan nantinya akan menjatuhkan mental dan malah mundur atau gugur bukan malah menjadi mekar dan berkembang. Sayang bukan potensi yang akan berhasil, malah tercipta para penakut dan kelompok minder.

Kesalahan dan kekurangan itu untuk dibenarkan bukan untuk dijadikan bahan menghujat atau menjatuhkan. Tabiat buruk yang perlu dikurangi. Hal yang wajar dan natural selama di dunia. Perlu kebesaran jiwa untuk membetulkan bukan mempermalukan, demikian juga untuk menyadari kesalahan.

Pola pikir dan tindakan sesuai dengan perkembangan psikologis, jangan sampai anak-anak dituntut seperti orang dewasa dan sebaliknya. Sering bangsa ini abai akan hal ini. Kepentingan yang mengemuka,  parah lagi jika hal itu adalah politik nonetis yang mengemuka.

Keteladanan. Elit yang sering bertikai dan mengedepankan kepentingan diri menjadi tontonan yang akhirnya menjadi tuntunan bagi generasi selanjutnya. Perlu kerja keras agar elit mau bebenah bisa menjadi contoh di dalam kebaikan bukan sebaliknya.

Agama bukan semata ritual dan hapal, namun menjalani dan melakukan. Kesesuaian perilaku dan ucapan masih jauh dari nilai-nilai agama. Bagaimana mengatakan kalimat suci namun tangan tetap mencuri.

Pendidikan. Kritis dan bertanggung jawab perlu dibina sejak dini. Pendidikan sangat berperan penting sehingga tumbuh dengan baik sesuai dengan perkembangan diri setiap tahapnya.

Jayalah Indonesia

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun