Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yakin, Indonesia akan Dikuasai Fundamentalis dan Radikalis?

11 April 2017   10:04 Diperbarui: 11 April 2017   10:11 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbuka, melihat ajaran lain sebagai pengetahuan sah-sah saja, bukan sebuah kesalahan bagi saya pribadi. Pengetahuan, kognisi, dan wawasan, apalagi dunia multi media menyajikan itu dengan gamblang dan gampang. Hal ini juga mengurangi sikap curiga, praduga yang berlebihan.

Komunikasi, komunikasi yang macet biasanya karena formal dan kaku serta baku, padahal bisa dijalin dengan kondisi sehari-hari sehingga bisa lahir pembicaraan cair yang melahirkan persaudaraan. Hal ini sering jauh lebih mudah dan murah untuk mendapatkan hasil.

Kritis, sikap kritis melihat bagaimana diri sendiri itu memiliki kemampuan sendiri, sehingga provokasi dan propaganda pihak lain tidak lagi mempan mempengaruhi. Sikap ini sangat penting.

Yakini jika memang benar tidak akan mudah terpengaruh termasuk agama atau kepercayaan lain. Apa iya agama dan kepercayaan  itu semudah itu terpengaruh? Saya yakin tidak.

Sejarah panjang bangsa ini memberikan bukti, jika kelompok ektrim baik kanan ataupun kiri selalu saja gagal di dalam memporakporandakan kesatuan bangsa ini. Bukan hanya sekali, berkali-kali. Bangsa ini telah teruji dengan berbagai-bagai cara dan mampu tampil sebagai bangsa yang berbhineka Tunggal Ika. Mengapa demikian?  Ya karena sejak awal memang sudah berbeda-beda, bukan hanya oleh satu kelompok saja atau satu golongan saja yang mendirikan bangsa ini. Toleran itu menerapkan apa yang akan terjadi pada diri sendiri dulu. Menuntut diri lebih baru bersikap dan bertindak, bukan sebaliknya tanpa melakukan namun meminta pihak lain lebih dulu.

Jayalah Indonesia!

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun