Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Patrialis Akbar Korupsi, Tidak Mengagetkan

28 Januari 2017   13:48 Diperbarui: 28 Januari 2017   14:58 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang perlu dilakukan? Hukum tegas dan tidak tebang pilih agar bisa menyelesaikan budaya maling tidak makin merajalela. Ini sudah darurat, bukan malah diperlemah dengan melemahkan KPK.

Pendidikan. Bagaimana menghargai proses dan prestasi atas jerih lelah bukan semata hasil baik entah asalnya. Pendidikan berkontribusi besar karena suap dan nilai abal-abal membuat anak tidak mau kerja keras yang penting hasil bagus, bocoran,  beli soal, suap, dan sebagainya juga melimpah di sekolah.

Paham kemiskinan bukan memalukan kalau memang itu sudah kehendak Tuhan. Penghormatan akan kekayaan dan melupakan asal usul membuat orang menggunakan segala cara yang penting kaya. Kekayaan yang tidak jelas itu memalukan.

Malu jika tertangkap tangan maling apapun itu termasuk terlambat masuk kerja, masuk sekolah, atau tidak mengerjakan PR, hal ini menumpuk-numpuk hingga pada saat dewasa maling pun tidak lagi malu.

Penegakan hukum apapun konsekuensinya, mana khabar sekretaris MA? Mana khabar pengguna surat yang membuat hakim MK harus mundur, mana-mana yang lain yang jelas-jelas di depan mata maling tetap melenggang.

Prestasi bukan semata kontroversi yang menjadi jaminan orang mendapatkan tempat terhormat. Dengan sangat menyesal, kita saksikan bahwa lebih banyak di elit itu banyak yang bonyok dan bosok dari pada yang baik dan menjanjikan.

Tidak kaget kalau ada pejabat yang sudah ngantre atau sedang di dalam pantauan KPK, Polri, atau Kejaksaan lagi, tabiat demikian masih menjadi gaya hidup petinggi negeri ini. Apakah mau terus dibiarkan saja?

Jayalah Indonesia!

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun