Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perilaku Toleran: Kala Pendidikan Tidak Menjamin, Pengalaman dan Perjumpaan Sangat Membantu

13 Desember 2016   20:32 Diperbarui: 14 Desember 2016   15:57 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta damai dari rumah juga harus didukung oleh masyarakat. Dalam hal ini sikap toleran itu berani mengekang ego dengan kesadaran bahwa kebebasan kita juga terbatas oleh hak azasi pribadi lain. Tidak ada kebebasan mutlak. Bagaimana kita saksikan paling jelas di jalan raya dan angkutan umum.

Toleran pada hal-hal buruk, bukan pada kebaikan

Miris kita malah sangat toleran pada hal-hal yang buruk. Contoh sederhana dan ironis, bagaimana kita sangat toleran pada kesalahan karena sudah jamak terjadi. Menyeberang jalan tidak pada tempatnya, baik zebracross, atau jembatan penyeberangan, atau duduk dengan manis di bangku untuk manula, ibu hamil dan menyusui, ketika kita taat akan aturan itu malah mendapatkan cemoohan.

Agak lebih besar, toleran akan pelanggaran hukum karena sudah sangat biasa, jelas suap baik untuk polisi kala melanggar lalin, mau masuk sekolah favorit, atau masuk seleksi baik itu polisi, militer, atau ASN. Karena sudah biasa, ya ikut saja, toh semua ikut kok.

Korupsi, sebenarnya banyak yang tahu kok, namun pas ketangkap atau tersandung KPK, polisi, jaksa, baru beramai-ramai mengatakan, kan sudah lama, atau itu apes dan sebagainya. Ini karena pembiaran dan sikap toleran yang tidak tepat.

Toleransi itu untuk hal yang baik, bukan malah sebaliknya. Menuntut ini itu padahal membiarkan kejahatan merajalela di depan mata.

Jayalah Indonesia!

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun