Siapa saja mendapatkan hukuman dan siapa berprestasi memperoleh hadiah perlu menjadi gaya hidup. Selama ini, bisa saja manusia bejat, jelas-jelas salah karena kemampuan untuk membuat seolah-olah benar itu bisa berjaya dan malah mendapatkan semuanya. Orang baik, benar, dan saleh karena jujur malah terlempar ke dalam tubir paling dalam.
Prestasi itu akan menjadi monumen dan akan dibaca, apakah kita hanya bangga dengan keributan, iri, dengki, dan mengganggu, serta merusak saja, dan dunia tertawa karena kita bertikai sendiri, sedangkan kekayaan alam dan sumber daya manusia dinikmati mereka yang menggunakan kaki tangan di dalma negeri.
Sikap tamak dan rakus, merasa tidak puas dan cukup membuat orang gila jabatan, merasa kekuasaan dan kursi itu segalanya, tidak heran kalau kursi menjadi tujuan dan rakyat adalah sarana mencapai itu. Kesejahteraan rakyat dan negara berjaya hanya slogan di bibir dan di atas mimbar, namun hati dan perilakunya kebalikan itu semua.
Jayalah Indonesia!
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H