Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Inilah Kelebihan dan Kekurangan Cagub DKI 2017

29 September 2016   09:34 Diperbarui: 30 September 2016   08:33 7251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cagub DKI yang maju ke Pilkada 2017. BBC.co.uk

Demokrasi itu mengedepankan kebebasan, dari sanalah hal yang sangat wajar adalah soal pro dan kontra. Tidak heran bahwa bagi pihak yang satu itu sebagai kekuatan belum tentu bagi pihak yang tidak mendukung dinilai sebagai kartu mati. Artikel ini bukan untuk mencari-cari kekurangan namun untuk melihat apa yang terpapar di media selama ini.

Agus-Silvi

Pasangan paling mengagetkan ini memiliki potensi untuk menjadi pengejut. Apa saja yang bisa  menjadi kekuatan bagi mereka?

Satu, pasangan yang diusung nama besar Yudhoyono, nama presiden ke enam ini melekat erat dan paling membantu bagi meningkatnya pemilih, juga kala memimpin, jika menang.

Dua, pasangan yang bisa saling megisi, posisi satu yang masih minim pengalaman birokrasi dilengkapi posisi dua yang sangat sarat pengalaman sebagai birokrat.

Tiga, gambaran anak muda yang penuh vitalitas dan harapan akan perubahan di masa depan. Pasanganpun masih cukup muda untuk bekerja bagi Jakarta yang penuh masalah.

Empat, gambaran intelektualis, bukan hanya basa-basi, namun benar-benar produk akademik yang jaminan mutu (bukan semata beli ijazah). Harapan besar soal inovasi dan pemikiraan progresif untuk membenahi Jakarta.

Di balik itu, toh ada pula kekurangan yang cukup besar, meskipun waktu bisa pula membuktikan nantinya, apakah ini benar demikian, atau tidak.

Satu, pasangan dadakan yang tidak ada perencanaan. Meskipun pembelaan demi pembelaan, toh semua tahu bahwa ini gerak cepat yang terkesan terburu-buru. Banyak pasangan bubar jalan  padahal sudah disiapkan lama. Hal ini bisa terjadi.

Dua, minim pengalaman. Mau tidak mau, suka atau tidak, muda tetap saja minim pengalaman. Apakah itu signifikan? Tergantung bagaimana sikap belajarnya nanti. Jelas bukan hal yang mudah, apalagi berhadapan dengan dewan.

Ahok-Djarot

Petahana ini memang lebih banyak dijagokan, meskipun belum tentu juga demikian. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil akhir.

Beberapa hal positif yang ada dari pasangan ini;

Satu, telah terbukti paling tidak dua tahun lebih ini. Mereka pasangan yang saling mengisi dan pembagian peran yang baik sudah terlaksana. Melanjutkan tentu jauh lebih mudah daripada membangun.

Dua, dukungan parpol yang relatif kuat bisa menjadi  potensi amannya jalannya program pembangunan ke depan. Pengalaman selama ini membuktikan dewan masih sering menghambat. (Bisa juga jadi hambatan  kalau tidak berani bersikap)

Tiga, ketegasan mereka dalam menghadapi perongrong pembangunan, baik berdasi ataupun berdasar pokoke. Hal yang tidak mudah menghadapi level dari gedung bertingkat hingga girli, bisa menjadi halangan besar dan mereka selama ini bisa melewatinya.

Empat, program mereka telah ada, dan itu konkrit dirasakan oleh banyak orang. Hal ini merupakan nilai plus yang tidak bisa dimiliki paslon lain.

Namun toh mereka juga memiliki kekurangan

Satu, soal bahasa komunikasi yang dipakai Ahok. Persoalan besar yang berpotensi merupakan senjata bagi rival politik, seperti selama ini. Masih diikuti dengan gaya  dan pilihan kebijakan yang tidak dikemas dengan cerdik.

Dua, hal ini berkaitan dengan yang pertama, atau akibat, di mana musuh tercipta karena perbuatan sendiri. Hal ini bukan persoalan kecil lho. Bisa diatasi namun malh seolah dipelihara  dan makin membesar tentunya.

Anies-Sandi

Pasangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.Kombinasi jaringan di antara keduanya sangat penting untuk Jakarta, bagaimana Anies yang bergerak di dunia pendidikan dan Sandi sebagai pengusaha bukan hal yang tidak digunakan bagi pembangunan Jakarta tentunya. Beberapa hal positif dari balon ini;

Satu, pasangan muda dan bersih, relatif bersih dari penyakit bangsa selama ini. Harapan besar untuk mewujudkan birokrasi bersih, profesional, dan modern. Pengalaman mereka bisa diaplikasikan di dalam pemerintahan.

Dua, sama sekali baru, jadi ada nuansa kejutan bagi pemilih. Jadi bisa saja orang berpikir untuk mencoba yang baru, sering kita tergoda untuk mencari dan mendapatkan perubahan dari yang baru, padahal belum tentu.

Tiga, dukungan parpol yang tergolong militan. Dua parpol ini paling solid di dalam membela siapa yang diusung, jarang mereka menelikung. Ini menjadi salah satu kekuatan bagi mereka.

Empat, posisi Sandi sebagai pengusaha tentu memberikan angin segar untuk menarik investor. Percepatan pembangunan yang telah sekian lama tertinggal bisa dilakukan dengan lebih cepat. Juga bisa membuka lapangan kerja untuk menjawab besarnya urbanisasi yang kurang tertangani selama ini.

Tentu ada pula kekurangan yang ada pada pasangan ini;

Satu tentu soal ketergesaan mereka dipasangkan. Ini bukan masalah kecil, di mana keduanya hanya bertemu secara intens dalam satu visi untuk jadi paslon hanya dalam hitungan hari.

Dua, tentu soal catatan pribadi mereka. Soal Anies kena resuffle dan Sandi dengan skandal yang mulai mencuat. Tentu ini sudah dipikirkan oleh timses.

Tentu rakyat Jakarta yang akan menentukan siapa pemimpin mereka lima tahun ke depan. Siapa yang dipilih adalah yang terbaik tentunya.

Salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun