Satu, pasangan muda dan bersih, relatif bersih dari penyakit bangsa selama ini. Harapan besar untuk mewujudkan birokrasi bersih, profesional, dan modern. Pengalaman mereka bisa diaplikasikan di dalam pemerintahan.
Dua, sama sekali baru, jadi ada nuansa kejutan bagi pemilih. Jadi bisa saja orang berpikir untuk mencoba yang baru, sering kita tergoda untuk mencari dan mendapatkan perubahan dari yang baru, padahal belum tentu.
Tiga, dukungan parpol yang tergolong militan. Dua parpol ini paling solid di dalam membela siapa yang diusung, jarang mereka menelikung. Ini menjadi salah satu kekuatan bagi mereka.
Empat, posisi Sandi sebagai pengusaha tentu memberikan angin segar untuk menarik investor. Percepatan pembangunan yang telah sekian lama tertinggal bisa dilakukan dengan lebih cepat. Juga bisa membuka lapangan kerja untuk menjawab besarnya urbanisasi yang kurang tertangani selama ini.
Tentu ada pula kekurangan yang ada pada pasangan ini;
Satu tentu soal ketergesaan mereka dipasangkan. Ini bukan masalah kecil, di mana keduanya hanya bertemu secara intens dalam satu visi untuk jadi paslon hanya dalam hitungan hari.
Dua, tentu soal catatan pribadi mereka. Soal Anies kena resuffle dan Sandi dengan skandal yang mulai mencuat. Tentu ini sudah dipikirkan oleh timses.
Tentu rakyat Jakarta yang akan menentukan siapa pemimpin mereka lima tahun ke depan. Siapa yang dipilih adalah yang terbaik tentunya.
SalamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H