Lemahnya posisi orang yang potensial namun tidak punya kendaraan. Lihat saja bagaimana Saefullah yang hilang tidak berbekas, atau Sandi yang memang lemah dalam berpolitik bisa dipermainkan oleh sebuah isu yang dalam permainan parpol bisa dikemas dengan baik sebenarnya.
Agus yang memiliki “kekuatan” parpol mendapatkan durian runtuh, lepas dari soal pro kontra karir militernya, namun jelas karena ada sosok Pak Beye di sana. Jika bukan karena ada klan Yudhoyono, beda juga muaranya.
Sayangnya peran parpol yang strategis namun malah memiliki kinerja memprihatinkan. Demokrasi yang dibangun bertahun ini ternyata masih jauh dari harapan karena hanya fokus pada kursi semata dan melupakan tugas besar dan mendasarnya untuk mengelola negara termasuk di sini adalah daerah.
Ketiga pasangan ini bukan keberhasilan kerja parpol, namun memang sudah dari sononya berkualitas seperti itu. Sayangnya lebih banyak orang baik, potensial, dan menjanjikan namun tidak bisa berkiprah karena tidak dilirik parpol dengan berbagai alasan dan latar belakang.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H