Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mencoba Mengerti Pola Pikir Hidayat Nur Wahid, Soal Korupsi Irman Gusman

20 September 2016   09:37 Diperbarui: 20 September 2016   09:46 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Esensi sering diabaikan demi hasrat kritis dan kritik yang asal bukan  bermartabat dan penting bagi bangsa dan negara. Melihat keadaan yang ada, negara dengan kekayaannya ternyata lebih banyak untuk kepentingan pribadi dan kelompok.

Kelompok dan pribadi memang tidak boleh dilupakan, namun tentu tidak boleh melupakan yang lebih besar yaitu negara dan rakyat yang lebih besar. Rakyat sebagai pemilik negara dan mandataris sering malah dijadikan tunggangan dan atas nama ketika melakukan kritik, pas jaya dan dapat fasilitas, lupa.

Hati-hati, serangan kepada KPK, makin banyak dan seolah-olah, konstitusional, logis, dan demi kebaikan KPK, padahal esensinya melemahkan KK agar bisa bebas berkeliaran untuk kembali maling dan maling.

Menelisik mana mendukung KPK atau melemahkan.

Lihat rekam jejaknya pernah maling   atau kekayaannya melimpah namun tidak jelas asal-usulnyanya. Jika iya cenderung melemahkan KPK dengan berbagai cara.

Siapa di belakangnya, biasa mendukung atau menyerang KPK. Bisa saja orang ini seperti mendukung namun malah menelikung dengan idenya yang menyesatkan. Hal ini bisa dilihat kelompok atau partainya. Benar bahwa bisa saja tidak demikian, namun bisa menjadi indikasi.

Suka atau tidak, KPK masih terdepan dalam menjadi penghalang maling, dan itu berat bagi pejabat tamak, semua usaha dijadikan cara untuk menggusur KPK. Bahwa ada kekurangan, beda fokus penindakan, itu tentu sangat wajar dan bukan alasan untuk menyalahkan atau  menyerang KPK sebagai lembaga tentunya.

Bangsa ini sudah darurat maling, janganlah beri celah sedikitpun untuk bisa melakukan maling dengan dalih apes, tidak mungkin hanya segitu untuk jabatan setinggi itu, dan sejenisnya. KPK bukan malaikat namun tidak juga harus menjadi bulan-bulanan dengan berbagai tuduhan. KPK sudah banyak belajar, tidak masuk ranah politik praktis, tidak lagi gegabah dan terlalu cepat, mulai cermat dan hati-hati, ini patut mendapatkan dukungan.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun