Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Tuah Amien Rais dan SBY untuk Yusril

11 September 2016   17:07 Diperbarui: 11 September 2016   17:22 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik jika dua jawara membalikkan keadaan politik itu akhirnya hattrik dengan membuat Yusril menang di Jakarta. Perlu dicermati, apa yang dilakukan Pak Yusril selama ini sebagai pengacara. Memang sah dan itu kewajiban, tanggung jawab, dan profesinya yang sering membela klien yang berseberangan dengan pemerintah baik pusat ataupun daerah. Menjadi pertanyaan adalah bagaimana dia nanti sebagai eksekutif, pejabat publik, ketika berseberangan dengan orang yang pernah menggunakan jasanya, apakah bisa bersikap obyektif? Apalagi juga pernah menjadi pembela warga yang ditertibkan-gusur, padahal jelas itu keputusan pemerintah, dan memang keberadaannya melanggar UU, apa yang mau ia buat dengan itu?

Menarik juga ketika  kalibernya menteri, bahkan calon presiden, “merasa” level presiden dan nantinya dilantik oleh orang yang ia idamkan? Jangan-jangan nanti presiden pun diperintah, kan warga di provinsinya? Ini berlebihan juga, namun bisa terjadi.

Dinamika yang makin baik ketika banyak pilihan dan hanya satu atau dua. Lebih dari dua, sikap permusuhan tidak akan sekeras seperti pilpres lalu. Bagaimana pilpres lalu masih menimbulkan perseteruan yang sepertinya tidak akan ada ujungnya, jangan lagi diperparah dan diungkit luka itu, karena identik juga, jika hanya dua.  Keseriusan juga lebih terasa, bukan lagi asal bukan Ahok, namun ada alternatif yang lebih memberikan nuansa lebih baik. Satu orang berpikir, toh hanya satu, namun dilakukan beramai-ramai bisa jadi besar juga. Pilihan yang lebih banyak memberikan peluang memilih yang terbaik dari yang terbaik, bukan yang terbaik di antara yang buruk.

Masih ada waktu dan masih pula ada perubahan yang bisa terjadi. bukan tidak mungkin masih ada kejutan lain. dinamika yang juga bisa diikuti dari mana saja dan oleh siapa saja.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun