Komunikasi sekolah perlu diintensifkan sehingga tidak akan ada lagi siswa-siswi yang  mengalami hal yang sama, seperti kisah mirip, ketika nilai agama tidak ada karena siswa merasa tidak menganut agama yang diajarkan di sekolah. Mengubah raport itu mudah, namun apakah mudah menghapuskan trauma, pengalaman, dan tentunya harus hiruk pikik seperti ini.
Prinsip itu penting namun tentunya demi kebaikan anak didik bukan hanya memenuhi egoisme sendiri. Guru memang pekerjaan yang sangat berat dan bukan profesi yang mudah, namun ketika ada jiwa dan memiliki hati di dalam mengajar dan mendidik akan menjalaninya dengan ringan dan sangat menyenangkan.
Kekerasan di sekolah, baik dari guru untuk murid, antarmurid, guru orang tua belum usai, kurikulum yang kacau balau, kejujuran yang belum juga banyak beranjak, eh malah mulai maraj memberikan nilai nol di dalam buku raport.
Saling menghormati dan saling menghargai, termasuk guru menghargai murid dengan segala dinamikanya bisa mengurangi persoalan yang tidak perlu seperti ini. Mengurangi egoisme masing-mmasing dan memiliki prinsip memberikan yang terbaik bagi pihak lain akan sangat membantu.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H