Ingat pas kisruh dengan dewan, bukan sekali namun berkali-kali. Ia katakan nenek lu, gila lu, dan sejenisnya. Ia pancing siapa yang bereaksi dengan keras, ya itu pelakunya, dan semua mengaku tanpa harus ditunjuk hidung. Tidak heran ia dikatakan ASU, padahal dituduh sebagai pimpinan yang kasar, malah dia yang dikatakan sangat kasar.
Siapa yang main di reklamasi, yang paling banyak omong, dan Ahok tidak bereaksi berlebihan. Masalah UPS, siapa yang paling getol bicara? Dan itu semua yang tersangkut. Â Politik orang kentut yang efektif bagi politikus yang masih belum matang.
Salam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H