Percayakan pos-pos profesional bukan untuk kader parpol, jika terpaksa parpol, orang yang memang mampu dan berkompeten bukan karena kedekatan relasional dengan pimpinan parpol semata. Jika ini bisa terjadi dengan semestinya, negara akan cepat melaju di dalam menyongsong kemajuan.
Penyederhanaan parpol. Sedikitnya parpol akan mengubah peta rebutan kursi dan kader. Kader terbaik mendapatkan penghargaan yang buruk masuk bui bukan pindah kandang dan malah moncer dengan kemalingannya.
Revolusi mental yang perlu digenjot lebih lagi, terutama untuk elit. Selama ini rakyat sudah bersusah payah, eh elit malah berebut ini itu yang sama sekali tidak ada faedahnya untuk rakyat dan bangsa selain kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.
UU pembuktian terbalik. Selama ini orang rakus, maling, dan tamak bisa berlindung di balik praduga tak bersalah terus. Ini perlu menjadi prioritas bagi pemerintah jika menghendaki negara menjai maju dan besar.
Kesadaran para maling untuk menghentikan budaya dan karakter malingnya. Ingatlah kalian sudah cukup lama maling dan sekarang biar kekayaan negara menjadi sepenuhnya hak rakyat. Apakah ada yang mau? Bisa diambil alih oleh hakim-hakim yang tegas dengan menghukum maling sepaket dengan memiskinkan, bukan malah menerima suap.
Seberapa hebat bangsa ini kalau dikelola maling tetap saja roboh. Seberapa kaya bangsa ini kalau dikelola orang tamak akan selalu kurang.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H